• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Kota Bandung

Pameran Seni Rupa Lesbumi PWNU Jabar Resmi Ditutup, Dadan: Pesantren Gudangnya Seniman

Pameran Seni Rupa Lesbumi PWNU Jabar Resmi Ditutup, Dadan: Pesantren Gudangnya Seniman
Pameran Seni Rupa Lesbumi PWNU Jabar Resmi Ditutup, Dadan: Pesantren Gudangnya Seniman. (Foto: NU Online Jabar/Agung)
Pameran Seni Rupa Lesbumi PWNU Jabar Resmi Ditutup, Dadan: Pesantren Gudangnya Seniman. (Foto: NU Online Jabar/Agung)

Bandung, NU Online Jabar

Pameran seni rupa Lembaga Seni Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat bertajuk ‘Wathaniyah, Islamiyah dan Basyariah dalam Bingkai Perupa Muda Nusantara’ resmi ditutup pada Rabu (8/2/2023). Penutupan tersebut berlangsung secara khidmat di lobi lantai 1 Gedung Dakwah PWNU Jabar.


Sejumlah pegiat seni seperti Isa Perkasa (Gubernur Seni Rupa Jabar), Kang Hawe (Penulis dan Pelukis), Iip D Yahya (Direktur Media Center PWNU Jabar), Kang Dipa (KPID Jabar) serta para seniman lukis terlihat hadir dalam penutupan pameran perdana seni rupa Lesbumi PWNU Jabar itu. 


Ketua Lesbumi PWNU Jabar, Dadan Madani mengatakan, Lesbumi sebagai lembaga yang bergulat di bidang seni ingin mewadahi minat dan bakat para seniman Nahdliyin khususnya di kalangan santri dan pesantren dengan memberikan wadah ekspresi mereka, salah satunya dengan adanya pameran seni rupa ini. 


“Pesantren itu gudang seniman, kalau berbicara UU Kemajuan Kebudayaan, di pesantren itu hampir semuanya ada. Makanya, atmosfer peristiwa kesenian dan kebudayaan di pesantren itu sangat terlihat, termasuk dengan seni rupa yang ada di dalamnya,” kata Dadan. 


Lebih lanjut, Dadan berharap kreativitas dan ide kesenian di kalangan santri dan pesantren ini terus tumbuh dan terealisasi melalui kanal-kanal ekspresif yang bisa mengekspresikan gagasan-gagasan mereka. Oleh karena itu, Lesbumi mencoba membuat wadah tersebut bagi para seniman Nahdliyin ini. 


“Kita punya Tirakat Sastra untuk para penulis dan penyair, terus ada Teater Bumi Kita Lesbumi Jawa Barat, itu tempat santri mengekspresikan diri mereka di bidang teater, drama dan sandiwara. Kemudian di seni musik, kebetulan kita bekerja sama dengan Pak Endo sebagai pencipta musik bambu, dan terakhir adalah seni film,” terangnya. 


“Jadi banyak program Lesbumi yang ingin mewadahi dan menjadi ruang ekspresi kaum santri, utamanya di Jawa Barat,” sambungnya. 


Dadan mengungkapkan, banyak masukan dari para seniman yang berkunjung. Paling tidak, menurutnya masukan-masukan ini bisa mejadi bekal bagi Lesbumi PWNU Jabar ke depan itu ketika ingin mengadakan kembali pameran seni rupa.


Namun di sisi lain, Dadan juga mengaku senang mendapat banyak apresiasi dari para pengunjung. Hal itu, kata Dadan terlihat dari cukup banyaknya pengunjung yang melihat pameran seni rupa ini. “Alhamdulillah dari delapan hari pameran ini dibuka, tercatat hampir 150 orang yang berkunjung melihat pameran. Jumlah ini sudah cukup lumayan untuk pameran yang digelar perdana,” tuturnya.


Sebagai informasi, dua lukisan milik pelukis Khoirul Ibad berhasil terjual dari pameran ini. Lukisan tersebut terjual seharga tiga juta rupiah. 


​​​​​​​Pewarta: Agung Gumelar


Kota Bandung Terbaru