Nazam Musafir
Semua benci sepi
Tapi kesepian yang ia cari
Bukan kabur tak percaya diri,
atau menghindar dari sendiri.
Setiap malam berkawan bulan,
menghitung asma di dalam pelan.
Mendaki sepi, mengulum sunyi,
menempa diri hidupkan hati.
Perjalanan menjadi penjara,
pelumpuh nafsu yang buta.
Berbekal yakin, jiwa percaya,
bukan mengeluh tapi merdeka.
Puasa adalah cara.
Tak hanya puasa syara'
kosongkan perut beningkan rasa,
pastikan hilang rasa jumawa.
Melayani tidak sekadar
Berkhidmat tidak tertakar
Laku tak mengaku benar,
berkata sadar dan wajar.
Waktu bukan penentu
Cita-cita bukan sesuatu
Hidup mati sudahlah tentu
Takut ‘Pulang tidak bermutu
Nazam ini sekadar serat
Husnuzan sebagai pengingat
Membatin pembawa wasiat,
kalam musafir ahli tirakat.
Ponorogo, Desember 2021
Dadan Madani, Ketua Lesbumi PWNU Jawa Barat