• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 28 Juni 2024

Kota Bandung

Pesantren Universal Kota Bandung Bagikan 250 Paket Daging Kurban untuk Masyarakat

Pesantren Universal Kota Bandung Bagikan 250 Paket Daging Kurban untuk Masyarakat
Penyembelihan hewan kurban di Ponpes Universal Kota Bandung (Foto: Hasemi)
Penyembelihan hewan kurban di Ponpes Universal Kota Bandung (Foto: Hasemi)

Bandung, NU Online Jabar
Pada hari raya Idul Adha 1445 Hijriah, Pondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU) Kota Bandung melaksanakan pemotongan hewan kurban pada Senin (17/6/2024). KH Tatang Astarudin, pimpinan Pondok Pesantren Universal, menjelaskan bahwa Idul Adha merupakan momen yang dikenal dengan istilah "qurba".


“Idul Adha itu momentum, event untuk kita semakin menguatkan namanya Idul Adha “Idul kurban” istilah dari kata "qurba" (dekat atau mendekat),”jelasnya.


Kiai kelahiran Cirebon Jawa Barat tersebut juga menuturkan bahwa kita memaknai sebuah kata kurban dengan 3 hal


1. Mendekat kepada Allah dengan melaksanakan perintahnya, termasuk perintah berkurban. 

2. Mendekatkan diri kepada sesama dengan berbagi yang bisa kita mampu

3. Mendekatkan diri kepada alam, kadang disimbolkan berdialog dengan hewan kurban, kita menyelami ekspresi dan alur hidup hewan kurban seperti  tadi, hewan kurbannya nangis, 


“Dengan cara itu kita peduli, kita sayang kepada alam, sayang kepada sesama, dan semakin dekat kepada Allah, itu sprit kurban Al-qurba,”ungkapnya


Kiai yang akrab disapa Abi Tatang mengatakan bahwa selalu ada  kesan tiap tahun ke tahun Ketika Idul Adha apalagi saat pandemi


 “selalu ada, jangankan disaat sekarang kemarin masa-masa pandemi kita juga tetap berbagi apalagi disaat longgar, kita berusaha untuk punya spirit untuk berkurban. Ini sebuah momentum, bukan hanya saja Idul Adha, rayagung, tapi bentuk pembelajaran untuk berkurban,” katanya


“Oleh karena itu kami, umi, punya tradisi menabung supaya bisa berkurban, kalo mendadak kan berat, tapi kalo di tabung 10.000 sehari uang sisa jajan, bleanja di kenclengkan. Jadi menjelang Idul Adha dibuka dan tinggal nambah sedikit lalu bisa berkurban, itu kesannya ya ada bahagia kita bisa bersama anak-anak berbagi, terutama santri yang tidak pulang,”tambahnya


Selanjutnya, Kiai yang merupakan salah satu Anggota Badan Wakaf Indonesia tersebut mengatakan  bahwa sebetulnya spirit Universal  tidak bersemangat menerima titipan,tapi dengan semangatnya berkurban, kalo ada yang nitip tidak di tolak 


“kita makanya menamakannya bakti sosial Idul Adha, jadi setiap Idul Adha kita semangatnya, semangat berbagi maka di sebut bakti sosial. Oleh karena itu selain kita patungan untuk melakukan bakti sosial dan kita setiap tahun selalu menyiapkan sendiri patungan dari internal,” tuturnya


Demikian, pria yang saat ini menjabat sebagai Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung tersebut berharap agar tetap berkurban agar semakin peka, perhatian dan taat kepada Allah.


“Jadi harapannya mudah-mudahana semakin sering kita berkurban, semakin taat kepada Allah, semakin peka peduli kepada sesama, dan semakin perhatian kepada lingkungan,”pungkasnya


Sebagai informasi, Pesantren Universal telah melaksanakan pemotongan dua ekor sapi dan dua ekor kambing. Sapi pertama adalah milik pesantren atau keluarga santri, sedangkan sapi kedua merupakan sumbangan dari seorang warga Bandung. Adapun dua ekor kambing berasal dari sumbangan keluarga dan sekolah Krida Nusantara. Dari pemotongan ini, sebanyak 250 paket daging kurban telah dibagikan kepada masyarakat, asatidz, dan para santri.

Pewarta: Hasemi Fauziah


Editor:

Kota Bandung Terbaru