Bandung, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Mahasiswa Universal menggelar Workshop Website Rekomendasi untuk Bisnis yang bertempat di Aula Pondok Pesantren Mahasiswa Universal, Cipadung, Kota Bandung, Jumat (29/12/2023) malam. Salah seorang Dewan Asatidz Ponpes Mahasiswa Universal Ustadz Maksugi mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali semua orang terkhusus pada santri tentang digital marketing, menambah pengetahuan dan juga ada proses lanjutan.
“Nah sebelumnya Jogjaasik ini merupakan website rekomendasi atau disebut suatu kumpulan dari artikel yang merekomendasikan berbagai hal di satu kota tertentu. dari Jogaasik punya website isinya artikel rekomendasi tempat wisata, makanan, tempat loundy di Jogja,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Ugi menyebut, pihaknya kedepan akan membentuk suatu tim yang akan memgelola website JogjaAsik dan BandungAsik.
“Untuk kedepannya ketika team sudah dibentuk akan ada pola dan modal bisnis yang sama, dengan dijalankan oleh Jogjaasik yang diterapkan pada Bandung asik yaitu satu website artikel rekomendasi di dalam bandung seperti rekomendasi yang sama dengan Jogja, intinya seperti itu,”katanya.
Maksugi berharap ini menjadi model bisnis pesantren, setiap pesantren yang memiliki unit bisnisnya sendiri dan menjadi bagian dari mendirikan diri pesantrennya.
“Menjadi model bisnis pesantren yang memiliki unit bisnisnya sendiri dan menjadi bagian mendirikan diri pesantren seperti pesantren Al-Bahjah Cirebon punya tempat makan, restorant, turizen dan sebagainnya, juga harapan dengan adanya website rekomendasi kita bisa punya banyak unit bisnis yang bisa direkomendasi oleh sendiri tidak hanya merekomendasikan bisnis orang tapi juga produk bisnis kita, di rekomendasikan oleh atau dipasarkan oleh diri sendiri melalui Bandungasik itu,”ungkapnya.
Sementara itu, acara tersebut diisi oleh pemateri Fikri Kurniawan yang merupakan CO Founder Jogjaasik dan Ayana Media Consulting dengan dimoderatori oleh Muhammad Maksugi selaku dewan Asatidz.
“Kerja dengan cara melalui digital marketing itu kita seperti kerja yang sangat fleksibel, tidak dikejar-kejar oleh waktu. Bisa dikatakan “kerja sarungan, untung karungan,”tandas Fikri.
