LPBINU Jabar Siap Lindungi Satuan Pendidikan Berbasis Keagamaan dengan Pelatihan Fasilitator SPAB
Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:20 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Upaya pengurangan risiko bencana telah dilakukan secara masif di seluruh aspek kehidupan di Indonesia. Banyaknya kejadian bencana belakangan ini telah berdampak pada berbagai sektor pendidikan, terutama satuan pendidikan berbasis keagamaan.
Konsorsium Pendidikan Aman Bencana (KPB), yang terdiri dari MDMC, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), Human Initiative, MPBI, Predikit, dan WVI, bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Baznas menyelenggarakan pelatihan Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang berfokus pada satuan pendidikan keagamaan.
Menurut Budi Santoso, Lead Presidium Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) Indonesia, kegiatan ini merupakan komitmen untuk meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah dan satuan pendidikan dalam menghadapi risiko bencana.
Budi menyampaikan bahwa beberapa daerah telah mulai menguatkan sektor pendidikan dalam menghadapi risiko bencana melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Ia menekankan pentingnya kesiapan pelaksana kegiatan agar tujuan ini dapat tercapai, yaitu melindungi seluruh warga sekolah/madrasah dari kemungkinan risiko bencana, salah satunya dengan melatih para tenaga pendidik mengenai upaya pengurangan risiko bencana.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, dari 23 hingga 25 Oktober 2024, di Wisma Sargede, Yogyakarta, dengan jumlah peserta sebanyak 34 orang dari berbagai provinsi, yaitu Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dan Yogyakarta.
Narasumber dan fasilitator dalam kegiatan ini berasal dari SEKNAS SPAB, BAZNAS, MDMC, YEU, Human Initiative, Kementerian Agama, LPBINU Jabar, Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) Indonesia, dan Lingkar.
Peserta pelatihan berasal dari satuan pendidikan Muhammadiyah, satuan pendidikan NU, satuan pendidikan Kristen, satuan pendidikan Katolik, serta organisasi masyarakat. Dari LPBINU, Dadang Sudardja, Ketua LPBINU Jawa Barat, berperan sebagai narasumber dan fasilitator.
Menurut Dadang, kegiatan ini akan berkelanjutan, mengingat masih banyak tenaga pendidik yang perlu dilatih.
“Ini merupakan terobosan KPB dalam upaya berkontribusi terhadap pengurangan risiko bencana di sektor pendidikan. KPB akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak sebagai mitra dalam program ini,” paparnya.
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
Terkini
Lihat Semua