• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Kota Bandung

KH Zakky Mubarak: Tempatkanlah Seseorang Sesuai Keahliannya

KH Zakky Mubarak: Tempatkanlah Seseorang Sesuai Keahliannya
KH Zakky Mubarak (Foto: Facebook)
KH Zakky Mubarak (Foto: Facebook)

Bandung, NU Online Jabar
ustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zakky Mubarak dalam taushiyah digitalnya mengungkapkan jangan memaksakan kehendak seseorang yang tidak sesuai dengan kemampuan dan keahliannya, karena itu akan membuat dirinya tidak berkembang.

 

“Jangan paksakan orang yang tidak punya kemampuan ditempatkan di suatu jabatan. Jangan. Itu bahaya.” ungkap Kiai Zakky melalui akun Facebooknya, Selasa (13/9/2022).

 

Sebagaimana yang Rasulullah Saw contohkan katanya, senantiasa mengajarkan kepada umatnya agar memberikan suatu kedudukan, jabatan, dan semacamnya kepada seseorang yang ahli di bidang tersebut. Hal tersebut, dinilainya akan membawa kesuksesan dan keberhasilan. 

 

Namun sebaliknya, jika seseorang yang tidak berkompetensi di bidang tertentu dibiarkan mengisi suatu jabatan yang tidak sesuai kompetensinya, maka yang terjadi hanyalah kehancuran. 

 

“Sesuatu hal diletakkan bukan pada tempatnya, maka tunggulah kehancurannya. Maka, Nabi Muhammad saw selalu menempatkan sahabat-sahabat sesuai kapasitasnya. Ada yang ditugaskan sebagai dai, pemimpin, dan lain-lain. Di situ harus dilihat dari keahliannya,” tegasnya.

 

Perilaku ini dicontohkan oleh Rasulullah saat menerima pertanyaan dari salah seorang Sahabatnya yakni Abu Dzar. Ia bertanya kepada Rasulullah yang tidak menjadikan dirinya sebagai pegawai atau pejabat.   

 

“Salah satunya Abu Dzar, Sahabat nabi yang sangat dekat, Nabi sangat mencintai beliau. Tapi nabi tidak memberikan jabatan kepada beliau. Kata Nabi: ‘Kau ini orang yang lemah (dalam arti tidak tega),” ujarnya.

 

Sedangkan, lanjutnya, pemerintahan merupakan amanah yang sangat berat. Maka, pertimbangan Nabi Muhammad saw kepada Abu Dzar tersebut merupakan tanda cinta Nabi kepadanya. 

 

Maka itu, Kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu berpesan kepada masyarakat agar mampu menerapkan konsep pendayagunaan ala Nabi Muhammad saw tersebut. Seseorang dapat melakukan beberapa evaluasi terkait kriteria dan kompetensi yang perlu dimiliki oleh seseorang untuk menduduki suatu jabatan. 

 

“Pada zaman sekarang, kita harus seperti itu. Kalau kita cinta orang itu, tempatkanlah ia berdasarkan keahliannya masing-masing,” pungkasnya.

 

Pewarta: Abdul Manap


Kota Bandung Terbaru