Kemah Moderasi di Sumedang, Pandu Ma’arif NU Ungkap 2 Tantangan Pendidikan Kepramukaan
Jumat, 4 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Sumedang, NU Online Jabar
Ketua Umum Pandu Maarif NU Nasional, Mujiburrohman, menyoroti dua tantangan utama yang dihadapi oleh anggota Pandu Maarif NU dalam pendidikan kepramukaan, yaitu penguatan karakter dan pengaruh teknologi. Hal ini disampaikan dalam acara Kemah Moderasi yang digelar oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Jabar di Bumi Perkemahan Kiarapayung, Sumedang, pada Kamis (3/10/24).
Didampingi oleh Dr. Irfan Nabhani, Soleh Abwa, Maghi Faishol, dan Bukhori Zein, Mujiburrohman menegaskan pentingnya membangun karakter sesuai nilai-nilai kepramukaan yang sejalan dengan Dasa Darma Pramuka. Nilai-nilai tersebut meliputi Asshidqi, wasatiyah, amanah, alwafa bilahdi, taawun, i'tidal, al-adli, serta istiqomah.
"Tantangan pertama yang dihadapi adalah kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat. Meskipun teknologi memiliki banyak manfaat, namun dampak negatifnya juga tidak kalah besar. Salah satu contohnya adalah anak-anak lebih patuh kepada HP dibandingkan guru," ungkapnya.
Ia juga menyoroti tantangan kedua, yakni status pramuka yang tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib di madrasah atau sekolah, melainkan hanya sebagai ekstrakurikuler pilihan.
Oleh karena itu, Mujiburrohman mengajak anggota Pandu Maarif NU untuk tetap taat dan teguh pada organisasi. "Adik-adik Pandu Maarif NU harus terus aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti perkemahan, pelatihan, dan kursus kepramukaan agar kelak menjadi kader yang militan, kompeten, dan bertanggung jawab," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengatasi dampak negatif teknologi melalui partisipasi aktif dalam kegiatan kepramukaan. Menurutnya, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat mempererat persaudaraan, baik di tingkat kebangsaan maupun keagamaan.
"Pandu Maarif NU harus menjadi perekat dan pelopor kedamaian serta kemanusiaan, serta tetap menjaga NKRI sebagai harga mati," tegasnya.
Acara Kemah Moderasi ini diselenggarakan dengan tujuan menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) sekaligus memberikan wawasan kekinian melalui kegiatan keprotokoleran, jumpa tokoh, serta pembinaan keaswajaan dan kepanduan.
Dengan tema "Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan serta Bina Diri, Bina Satuan, dan Bina Masyarakat," acara ini diikuti oleh sekitar 700 peserta dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, termasuk 320 anggota Pramuka Penegak, 160 anggota Pramuka Penggalang, 120 pendamping, serta 50 pengurus Kwartiranting Cabang (Kwarcab).
Kemah Moderasi ini turut dihadiri oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar Prof. Dr. KH. Ajid Thohir, LP Maarif NU Jabar Dr. Hj. Ifah Faizah, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jabar H. M. Abdul Latif, serta Ketua Harian Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jabar Dr. H. Deni Hardyani.
Terpopuler
1
Resmi Dilantik, Lasqi Majalengka Siap Gairahkan Seni Qasidah dari Desa hingga Nasional
2
Hasil Drawing Piala AFF U-23 2025, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Malaysia
3
Sebanyak 73 Peserta Berkumpul di Gedung SMP Ma'arif NU Nurul Hikmah Ikuti Makesta II IPNU-IPPNU Cipaku
4
Seluruh Jamaah Indonesia Telah Tiba di Tanah Suci, Masuki Masa Persiapan Jelang Puncak Haji
5
Rais Syuriah PCNU Kota Bogor Terima Silaturahmi Nahdliyin Citayam, Sambung Sanad Keilmuan dan Ukhuwah
6
Berkhidmah di Nahdlatul Ulama, GP Ansor Komitmen Membangun Kabupaten Bogor
Terkini
Lihat Semua