• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Kota Bandung

Jabar Bermunajat, Kiai Amin: Al-Qur’an Petunjuk untuk Semua Umat

Jabar Bermunajat, Kiai Amin: Al-Qur’an Petunjuk untuk Semua Umat
Jabar Bermunajat, Kiai Amin: Al-qur’an Petunjuk untuk Semua Umat
Jabar Bermunajat, Kiai Amin: Al-qur’an Petunjuk untuk Semua Umat

Pimpinan Wilayah (PW) Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jawa Barat kembali menggelar Jabar Bermunajat di Gedung Dakwah PWNU Jabar jalan terusan Galunggung, Lengkong, Kota Bandung, Senin (4/7) malam.


Acara ini merupakan acara rutinan yang digelar satu bulan sekali setiap hari Senin malam Selasa di awal bulan. Jabar bermunajat pada malam ini merupakan rutinan yang ke 16. Dengan rangkaian acara yaitu Tawassul, Khatmil Quran, Tausiyah, dan Doa.


Pada acara tausiyahnya, menghadirkan Wakil Katib Majelis Ilmi JQHNU Jabar, juga Wakil Ketua PWNU Jabar KH Amin Baejuri Asnaf. Dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk untuk semua umat, tidak terbatas umat muslim saja, melainkan semua umat di dunia ini.


“Quran merupakan petunjuk bagi siapapun, bukan hanya konsumsi di dunia ini untuk orang-orang yang beriman, tetapi mereka pun orang yang tidak beriman sekalipun sesungguhnya mereka mengambil nilai-nilai positif yang ada di Al-Qur’an makanya wajar Al-Qur’an menginformasikan hudallinnas artinya petunjuk untuk semua umat manusia, siapapun manusia di alam semesta ini,” katanya.


Namun lanjutnya, bagi umat muslim sendiri berbeda, Al-Qur’an bagi orang beriman bukan hanya sebagai petunjuk, melainkan untuk menggapai rahmat.


“Berbeda dengan kita hudalil muttaqin  bahwa Al-Qur’an ini menjadi rujukan referensi bagi orang-orang beriman dalam rangka untuk menggapai rahmat, ridha dan ampunan Allah Swt,” ujarnya.


Al-Qur’an menginformasikan bahwa Al-Qur’an ini diberikan oleh allah melalui nabi muhammad untuk semua umat manusia. 


“Diantara nilai-nilai yang diusung oleh Al-Qur’an adalah ‘Wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin’ yang artinya adalah ‘Kami tidak mengutus mu (Muhammad) melainkan untuk memberikan rahmat bagi seluruh alam,” terangnya. 

 

Menurutnya, siapapun yang hidup dan berpegang pada Al-Qur’an maka dia bisa dan mampu mengamalkan nilai Al-Qur’an dengan kasih sayang, menyayangi dirinya maupun sesamanya.

 

“Jadi artinya siapapun yang hidup, umat manusia yang berpegang dengan Al-Qur’an maka sesungguhnya memiliki nilai-nilai kasih sayang, kasih sayang terhadap dirinya, anggota tubuh yang kita miliki, maka di kasih sayangi, mulut kita di kasih sayangi, tangan kita di kasih sayangi, bibir kita di kasih sayangi, perut kita dikasih sayangi, artinya apa yang ada pada diri kita itu harus mampu memberikan kasih sayang itu, termasuk kasih sayang eksternal pada diri kita adalah kasih sayang sesama manusia, dan kasih sayang yang lebih luas lagi adalah kasih sayang alam semesta tak terkecuali seluruh makhluk allah yang ada di alam semesta ini perlu kita kasih sayangi,” imbuhnya. 

 

Al-Qur’an yang di turunkan oleh allah untuk di amalkan sebagai petunjuk, sebagaimana surat Al-Jumuah ayat 2

 

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

 

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

 

“Maka dari itu penting bagi kita semua, teman-teman, terutama hafiz hafizah yang ada di wadah yang namanya JQHNU mari kita pahami, satu ayat barusan, Allah Swt menyampaikan pesan bahwa fungsi Al-Qur’an yang diturunkan yang di bawa oleh rasul harus diajarkan dan diamalkan, yang sekarang pengamalan itu oleh ulama sebagai "Al-Ulama Waratsatul Anbiya,” yang saat ini sejatinya para anggota sadesha, anggita JQHNU dan alin-lain,” tuturnya.


Lalu bagaimana fungsi ulama melalui literasinya, melalui konsep yang ditawarkan Al-Qur’an surat al-jumuah ayat 2 ini kata Kiai Amin dengan nada bertanya.

 

“Bahwa allah Swt mengangkat, mengutus para anggota JQH ini, mengutus semua anggota sadesha, mengutus semua pengurus PWNU Jabar Huwallażī ba'aṡa fil-ummiyyīna kepada masyarakat Jawa Barat, untuk mengajarkan masyarakat yang ada dalam Al-Qur’an, Allah utus para ulama itu di setiap wadahnya untuk umatnya,” tegas Kiai Amin.

 

lalu apa tujuannya, kata Kiai Amin bahwa ulama mengajarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada mereka mulai dari membacakannya, dan mengajarkan untuk bisa membacanya untuk jauh dari sifat kekufuran, dengki dan sombong.

 

“Para ulama yatlụ 'alaihim membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, kepada mereka, baik ayat-ayat qouliyah, yang terekam dalam Al-Qur’an yatlụ 'alaihim dibacakan kepada mereka.  wa yuzakkīhim itu mampu mengikis penyakit-penyakit yang ada pada hati manusia tentang bagaimana kekufuran, bagaimana kemusrikan, bagaimana kemunafikan, bagaimana keangkuhan, ujub dengki, ria dan sebagainya,” paparnya.

 

"Wa yuzakkīhim kemudian sudah mampu mengamalkan dalam diri wa yu'allimuhumul-kitāb mampu mendakwahkan, semua anggota sadesha yang terdata 6000 harus mampu mendakwahkan, mampu mengajarkan kepada masyarakat, di kampung-kampung di desa-desa, maka insya allah setiap lingkungan, tempat, bisa terhidar dari kemunafikan, dan lain-lain, maka insya allah inilah yang disebut rahmatan lil alamin,” pungkasnya.

 

Pewarta: Abdul Manap


Kota Bandung Terbaru