• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Gubernur Ridwan Kamil dalam Wisuda 2.000 Hafizh: Dakwah Umaro itu dengan Tanda Tangan

Gubernur Ridwan Kamil dalam Wisuda 2.000 Hafizh: Dakwah Umaro itu dengan Tanda Tangan
Gubernur Jabar M Ridwan Kamil mewisuda 9 perwakilan hafiz dan hafizhah dengan prosesi memakaikan syal (Foto: Dok. JabarProv TV)
Gubernur Jabar M Ridwan Kamil mewisuda 9 perwakilan hafiz dan hafizhah dengan prosesi memakaikan syal (Foto: Dok. JabarProv TV)

Soreang, NU Online Jabar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Jamiyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jabar mewisuda 2.000 peserta program Satu Desa Satu Hafizh (Sadesha). Senin, (31/1). Para wisudawan terbagi dalam dua kelompok, hafal 30 juz dan 20 juz.

 

Acara yang dihadiri langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu berlangsung di Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung.

 

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Prov Jabar, Dewi Sartika mengatakan program Sadesha ini merupakan sebuah kebangaan bagi masyarakat Jabar.

 

“Sadesha adalah penempatan seorang hafizh Alquran setiap desa di Jabar, dan juga merupakan program unggulan Gubernur,” kata Dewi.

 

Selain itu, menurutnya Sadesha juga sebagai implementasi Jabar Juara, serta membentuk manusia Pancasila dan bertaqwa melalui peningkatan peran masjid dan tempat ibadah sebagai pusat peradaban dengan sasaran misi pesantren juara, masjid juara dan ulama juara.

 

“Upaya Sadesha Menempatkan hafiz Alquran dan juga memguasai adasar ilmu agama, akidah, ibadah dan akhlak, serta memiliki wawasan kebangsaan dan penguasaan manajemen masjid di setiap desa di Jabar dengan tugasnya mengajarkan dan menghafal Alquran, mengajarkan dasar ilmu agama,” ucapnya.

 

Sementara itu, Ketua PW JQHNU Jabar, KH. Cecep Abdullah Syahid, menyampaikan bahwa sebagai warga Jabar, patut bersyukur dianugerahi pimpinan yang memiliki komitmen kuat dan massif dalam mensyiarkan Alquran.

 

“Melalui program Sadesha, kebijakan ini bisa jadi paling bersejarah dalam syiar Alquran di Indonesia atau bahkan mungkin di dunia,” ujar Kiai Cecep.

 

Kiai Cecep juga memberikan selamat kepada NU yang merayakan hari lahirnya yang ke 96. “Mudah-mudahan NU lebih berkiprah dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Jabar,” katanya.

 

Kiai Cecep menegaskan, Sadesha adalah langkah kongkrit dalam ikhtiyar menuntaskan buta huruf baca tulis Alquran juga sekaligus mewujudkan visi Jabar juara lahir batin bersama Alquran.

 

“Kebijakan mendelegasikan para hafizh dan hafizhah di desa seluruh Jabar adalah ketaladanan Rasulullah yang mengirimkan para Ahlul Quran ke berbagai daerah untuk mengajarkan dan mensyiarkan Alquran. Dan lagi-lagi Gubernur Jabar selalu terdepan dalam konteks syiar Alquran,” pungkas Kiai Cecep.

 

Gubernur Jabar, Dr (HC) H M Ridwan Kamil, S.T., M.U.D mengaku bahagia lahir batin dan dirinya mengaku sampai air matanya berlinang. 

 

“Kebahagiaan pemimpin itu memanen hasil. Tahun pertama menyiapkan lahan, tahun berikutnya merawat, dan Allah kabulkan di hari yang baik ini, kami memanen sebuah ikhtiar yang luar biasa,” ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.

 

Lebih lanjut, Kang Emil mengatakan bahwa dirinya sudah sering meresmikan infrastruktur dan telah merasa bangga secara duniawi sebagai juara PON di Papua.

 

“Dan kali ini memanen hasil spiritual, menyaksikan ribuan hafizh dan hafizhah hadir di desa-desa di Jabar untuk mengenalkan Alquran dengan hafalan-hafalannya,” ucapnya.

 

“Saya menitipkan kepada semuanya, bahwa ada lima tahap, yakni mengetahui tentang Alquran, membaca, memahami, mengamalkan, dan mensyiarkan Alquran,” tuturnya.

 

Menurut survei Dewan Masjid Indonesia, hanya 30 persen saja yang bisa membaca Alquran, walaupun di Indonesia mayoritas muslim. Maka dari itu, menurut Kang Emil, negara harus turun tangan agar masyarakat muslim ini bisa naik kelas.

 

Menurutnya, program ini semata-mata berangkat dari cita-cita bahwa di setiap desa ada jaminan dapat hidup dengan Alquran. Maka dari itu, agama juga butuh kekuasaan, agar syiarnya lebih massif.

 

“Sebagai umaro’, dakwah saya dengan itu dengan tanda tangan. Hasilnya 2.000 hafizh hafizhah wisuda pada hari ini,” ucapnya.

 

Kang Emil juga berpesan bahwa para peserta Sadesha setelah lulus jangan berhenti untuk diri sendiri. Dapat memberi kemanfaatan lewat hafalannya, dan mengajak masyarakat desa untuk dilatih oleh alumni Sadesha untuk belajar menghafal Alquran.

 

“Dari alumni ini mempunyai binaan yang jika ditotal mencapai 50.000 peserta binaan Sadesha,” tandasnya.

 

Acara Wisuda Akbar kali ini juga membuat rekor MURI, Wisuda Hafiz dan Hafizhah 30 Juz Terbanyak, yaitu sejumlah 1.070 orang. Rekor baru ini merupakan yang ketiga bagi PW JQHNU Jabar dan Pemprov Jabar. Sebelumnya sudah tercipta dua rekor pada 2019, yaitu Pengiriman Hafizh Alquran ke Desa Terbanyak (1.500 desa) dan Khatam Alquran oleh Hafizh Terbanyak (250 khataman).

Pewarta: Sofhal Adnan


Editor:

Nasional Terbaru