• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Tips Menjaga Hafalan Al-Qur'an Menurut Kiai Sa'dulloh

Tips Menjaga Hafalan Al-Qur'an Menurut Kiai Sa'dulloh
Kiai Sa'dulloh saat berbicara di depan para peserta Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) yang diselenggarakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Jam'iyyatul Qurro Wal Huffazh (JQH), di Hotel Grand Sunshine Resort Soreang Bandung Kamis (3/6).  (Foto: NU Online Jabar/Ayi Abdul Kohar)
Kiai Sa'dulloh saat berbicara di depan para peserta Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) yang diselenggarakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Jam'iyyatul Qurro Wal Huffazh (JQH), di Hotel Grand Sunshine Resort Soreang Bandung Kamis (3/6).  (Foto: NU Online Jabar/Ayi Abdul Kohar)

Ada beberapa cara dalam memelihara hafalan Al-Quran, dan yang paling penting dalam cara tersebut yaitu istiqamahlah dalam murojaah. Istiqamah murojaah merupakan satu-satunya cara untuk menguatkan hafalan Al-Qur'an. 

"Murojaah adalah menjaga hafalan Al-Quran dengan terus-menerus mengulangnya guna meraih mutqin atau kuat dalam bacaan, hafalan, pemahaman, dan pengamalan para hafizh Quran," ujar Kiai Sa'dulloh di depan para peserta Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) yang diselenggarakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Jam'iyyatul Qurro Wal Huffazh (JQH), di Hotel Grand Sunshine Resort Soreang Bandung Kamis (3/6).  

Kiai Sa'dulloh kemudian menuturkan, setelah ayat-ayat Al-Quran dihafal secara keseluruhan, hal lain yang perlu mendapat perhatian yang lebih besar adalah bagaimana menjaga hafalan tersebut agar tetap melekat pada ingatan.

Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa penghafal Al-Quran itu ibarat berburu di hutan. Apabila pemburu ini pusat perhatiannya ke binatang yang ada di depannya, tidak memperhatikan hasil buruannya, maka hasil buruannya akan lepas pula. 

"Begitu juga orang yang menghafal Al-Qur’an. Kalau pusat perhatiannya tertuju hanya kepada materi baru yang akan dihafalnya saja, sedang materi yang sudah dihafal ditinggalkan, maka akan sia-sia karena hafalannya itu bisa lupa atau hilang," kata Kiai Sa'dulloh. 

Oleh karena itu, menurutnya, ada beberapa cara dalam murojaah atau memelihara hafalan Al-Qur'an.

Pertama, istiqomah takrir Al-Quran di dalam sholat. Maksudnya, orang yang sudah menghafal Al-Qur’an hendaklah mengupayakan setiap sholat wajib atau sunah selalu memakai ayat-ayat Al-Quran dari surat Al-Baqoroh sampai surat Annas secara berurutan sesuai mushaf Al-Quran. 

Kedua, istiqomahlah takrir Al-Quran di luar sholat. Bagi seorang yang sudah menghafal Al-Qur’an harus pandai mengatur waktu dengan sebaik-baiknya supaya bisa istiqomah dalam membaca Al-Quran. Jadikan membaca Al-Quran sebagai kebutuhan pokok yang tidak bisa ditinggalkan setiap waktu, setiap saat, dan setiap kesempatan, lanjut KIai Sa’dulloh. 

Ketiga, sering-seringlah mengikuti simaan Al-Quran. Simaan maksudnya membaca Al-Quran di hadapan pendengar atau mustami'. Simaan Al-Quran harus menjadi tradisi sebagai wadah sosialisasi pentingnya umat Islam menjaga Al-Quran melalui penghafalan. 

Keempat, cara memelihara hafalan Al-Quran yaitu dengan mengikuti perlombaan atau Musabahqoh Hifdzil Qur'an (MHQ) . 

"Seorang Hafidz yang biasa mengikuti MHQ akan memiliki hafalan Al-Qur'an yang kuat. Hal ini disebabkan sebelum mendapat giliran membaca di mimbar, seorang Hafidz harus mengulang-ngulang bacaan Al-Quran," ujar Kiai Sa'dulloh.

Pewarta: Ayi Abdul Kohar
Editor: Agung Gumelar 


Keislaman Terbaru