Resmi Dilantik, JQHNU Kota Tasikmalaya Akan Fokus kepada Jam’iyyah dan Jamaah
Kamis, 25 Februari 2021 | 09:00 WIB
Tasikmalaya, NU Online Jabar
Pengurus Pimpinan Cabang Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdhatul Ulama (JQH NU) Kota Tasikmalaya menggelar pelantikan pengurus masa khidmah 2018-2023 di aula Pondok Pesantren Muratul Qur’an Al-Mubarrok Awipari, Rabu (25/02). Prosesi pelantikan dipimpin Ketua Pimpinan Wilayah JQHNU Jawa Barat KH Cecep Abdullah Syahid.
Dalam sambutannya, Kiai Cecep menekankan kepada penguatan jam’iyyah dan jamaah.. Dari sisi jam’iyyah, diharapkan para pengurus dapat menguatkan kekompakan dan kebersamaan dalam menjalankan program kerja setelah dilantik. Dari sisi jamaah, program-program disiapkan untuk menguatkan pengetahuan dan keterampilan anggota JQHNU khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
“Laa quwwat illa bil jamaah, walaa jamaa’ata illa bil ittihad. Tidak ada kekuataan kecuali dengan berjamaah. Bersama-sama. dan tidak ada jamaah, kecuali dengan persatuan,” kata Kiai Cecep.
Sementara itu, Ketua JQH Kota Tasikmalaya yang baru saja dilantik, KH Mumung Ajami mengatakan bahwa JQHNU ini adalah badan otonom yang baru muncul kembali di Jawa Barat akhir-akhir ini.
Meskipun begitu, kata dia, sejatinya para kiai dan santri yang belajar, mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur’an, baik di pesantren maupun di masyarakat, tidak pernah berhenti.
Menurut dia, secara keorganisasian JQH baru dilantik hari ini, namun secara ruh, semangat dan daya juang tetap menggelora di hati yang ikhlas para kiai dan santri. Selain itu, beliau menekankan kepada para pengurus untuk bekerja dengan semaksimal mungkin.
“Sebuah organisasi, tidak akan berjalan tanpa ada kinerja dan peran dari para pengurus, oleh karenanya, saya mengajak kepada segenap pengurus untuk menjalankan programnya masing-masing. Dan program yang sudah berjalan adalah pembinaan tahfidz di kelurahan masing-masing. Yang mana program ini diberjalankan oleh peserta Sadesha. Ada juga program semaan al-Qur’an 30 juz setiap bulan di pesantren yang telah ditentukan,” kata pengasuh Pesantren Al-Mubarak Awipari ini.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H. Aslim. Ia mengatakan bahwa tidak mustahil kegiatan-kegiatan JHQ seperti semaan Al-Qur’an 30 juz dilakukan di kantor-kantor pemerintahan. Hal ini sebagai pengejawantahan dari sebutan Tasik sebagai kota santri.
Pewarta: Muhammad Ridwan
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Gempa Cimahi Picu Peringatan Aktivitas Sesar Lembang, LPBINU Jabar Minta Pemda Siapkan Kontinjensi
2
Yudisium 64 Mahasantri STAI KH Saepuddin Zuhri: Simbol Sejarah Berdirinya Ponpes Baitul Hikmah Haurkuning Tahun 1964
3
Air sebagai Medium Do’a: Dari Eksperimen Emoto hingga Amalan Rebo Wekasan
4
Kemenag Buka Pendaftaran Peserta Pesantren Award 2025, Daftar di Sini
5
Direktur Media Center NU Jabar Akan Menjadi Narsum Pengusulan Kembali KH Anwar Musaddad sebagai Pahlawan Nasional
6
Pasca Konfercab, PBNU Ajak NU Bogor Solid dan Berkhidmat dengan Niat Tulus
Terkini
Lihat Semua