Kabupaten Sukabumi

Perkuat Tradisi Keilmuan, Pesantren Azzainiyyah dan LBMNU Jabar Kolaborasi Gelar Sekolah Bahtsul Masail

Ahad, 25 Mei 2025 | 13:29 WIB

Perkuat Tradisi Keilmuan, Pesantren Azzainiyyah dan LBMNU Jabar Kolaborasi Gelar Sekolah Bahtsul Masail

Foto bersama pasca pembukaan Sekolah Bahtsul Masail di Aula Masjid Al-Iqomah Pesantren Azzainiyyah Nagrog Perbawati Kabupaten Sukabumi. (Foto: NU Online Jabar/Wildan).

Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Azzainiyyah bekerjasama dengan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menggelar Sekolah Bahtsul Masail (SBM) yang bertempat di Gedung Aula Masjid Al-Iqomah Nagrog Desa Perbawati Kabupaten Sukabumi, Ahad (25/5/2025). 


Pimpinan Pondok Pesantren Azzainiyyah KH Aang Abdullah Zein mengatakan bahwa pihaknya bersyukur bisa menyelenggarakan Sekolah Bahtsul Masail (SBM). Ia mengaku kegiatan ini merupakan hal yang sangat diimpikan.


"Kesan pondok pesantren Azzainiyyah itu yang lebih muncul di masyarakat adalah thoriqohnya. Sedangkan tujuan Pondok Pesantren Azzainiyyah ini ada empat yaitu berilmu tinggi, berakhlak sufi, mampu hidup mandiri dan menjadi pemimpin sejati, dengan memadukan sistem pendidikan dari tujuh pesantren yakni Gentur, Gontor, Tipar (Al-Masthuriyah), Suryalaya, Panguragan Cirebon, Manonjaya, dan Saharanpur India" jelasnya.


Kiai yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Barat itu menilai bahwa untuk menuju berilmu tinggi itu wajib ngaji.


"Orang tua dulu sering mengatakan bahwa padi tidak menjadi beras karena dibuka satu persatu. Tetapi karena saling bergesekan antara padi yang satu dengan padi yang lain dan jadilah dia beras. Semakin bergesekan, semakin bersih beras itu. Maka seorang santri tidak akan menjadi ulama hanya karena dia belajar sendiri atau belajar dengan guru, tetapi harus ada musyawarah," paparnya.


"Maka, insya Allah kami di Pesantren Azzainiyyah ingin membuat LBM Azzainiyyah dengan arahan dari KH Abubakar serta tim LBMNU Jawa Barat dan kami juga akan melaksanakan SBM setiap hari Ahad terakhir bulan masehi," tandas Kiai yang juga merupakan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Sukabumi itu.


Sementara itu, Ketua LBMNU Jawa Barat KH Zainal Mufid menyebutkan bahwa salah satu tugas ulama adalah menjawab masalah-masalah umat.


"Karena NU merupakan tempat berkumpulnya para ulama yang terus memberikan jawaban atas masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, dan itu pula yang menjadi kontribusi positif di tengah-tengah masyarakat. Maka, LBMNU hadir dan juga memiliki tugas salah satunya selalu memberikan kajian pada hal-hal yang terjadi di lingkungan masyarakat," tuturnya.


Kiai Zainal Mufid menilai, jika Bahtsul Masail tidak ada di NU, maka NU seperti jasad yang tidak ada ruhnya.


"NU kalau tidak ada Bahtsul Masail maka bagaikan jasad tanpa ruh. Sebab, NU dengan Bahtsul Masail bagaikan jasad dan ruh yang kuat dan tidak bisa dipisahkan sebagaimana garam dengan asinnya ataupun gula dengan manisnya," tandasnya.


Sebagai informasi, kegiatan tersebut merupakan Sekolah Bahtsul Masail (SBM) ke-20 yang diselenggarakan oleh LBMNU Jawa Barat.


Adapun tema yang dibawa dalam SBM tersebut yakni Mencetak Kader Aktivis Bahtsul Masail yang Handal dan Tangguh.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua BAZNAS Kabupaten Sukabumi H Unang Sudarma, Wakil Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi KH Ade Sibli, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik, Sekretaris LBMNU Jawa Barat KH Afif Yahya dan jajaran LBMNU Jawa Barat. Adapun peserta yang mengikuti SBM antara lain dari DMI Kabupaten Sukabumi, Iqomah Nusantara, jajaran dewan guru serta santri baik putra maupun putri di lingkungan Pondok Pesantren Azzainiyyah Nagrog Kabupaten Sukabumi.