Kabupaten Sukabumi

Hadiri Pelantikan PCNU Kabupaten Sukabumi 2024-2029, KH Juhadi Muhammad Pesankan 5 Hal

Rabu, 28 Februari 2024 | 16:02 WIB

Hadiri Pelantikan PCNU Kabupaten Sukabumi 2024-2029, KH Juhadi Muhammad Pesankan 5 Hal

Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad saat memberikan Sambutan di Pelantikan PCNU Kabupaten Sukabumi 2024-2029. (Foto: NU Online Jabar/Rizqy).

Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukabumi masa khidmat 2024-2029 menggelar pelantikan yang bertempat di Aula Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Kabupaten Sukabumi Sukabumi, pada Rabu (28/2/2024). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jendral (Sekjend) PBNU KH Saefullah Yusuf, Bupati Kabupaten Sukabumi H Marwan Hamami, Forkopimda dan MWCNU dilingkungan Kabupaten Sukabumi.


Ada yang istimewa dalam agenda pelantikan tersebut, pasalnya, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hadir langsung secara bersamaan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Juhadi Muhammad saat memberikan sambutan.


Dalam kesempatan tersebut, Kiai Juhadi menyampaikan pesan 5 hal yang harus jadi pegangan pengurus dalam memban amanah.


"Pertama, komitmen yang tinggi, terhadap waktu, tenaga, pikiran dll. Kedua, kesadaran bahwa NU tidak punya anggaran, makanya harus siap segala-galanya untuk jamiyah. Ketiga, bersungguh-sungguh, entah program PB, PW atau program PCNU yang disusun melalui Rapat Kerja. Keempat, muhasabah atau evaluasi kepengurusan. Kelima sanksi, sebagaimana yang diberlakukan oleh PB terhadap pengurus yang keluar dari aturan main," terang Kiai Juhadi.


Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa keberadaan jam'iyah ini kelanjutan dari peran para ulama untuk membimbing umat dalam menjalankan syariat. 


"Sebelum berdirinya NU, para kiai sudah memiliki peran yang jelas di tengah masyarakat, tapi kemudian para ulama itu berkumpul untuk mendirikan NU. Ini memang dimaksudkan untuk melanjutkan peran secara berjama'ah dalam skala yang lebih luas," beber kiai yang biasa akrab disapa Gus Yahya itu.


"Kita tidak boleh lupa dari apa peran ulama itu sendiri, bawa peran dari para ulama adalah peran untuk membimbing ummat menjalankan syari'ah," tandasnya.