KH Juhadi Muhammad: Santri Merupakan Komunitas Penting Bagi Dunia
Sabtu, 12 November 2022 | 10:00 WIB
M. Rizqy Fauzi
Penulis
Subang, NU Online Jabar
Pondok Pesantren At-Tawazun Kabupaten Subang menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu (12/11). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatu Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Abun Bunyamin, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, Ketua Yayasan Ponpes At-Tawazun KH Musyfiq Amrullah, Habib Ibrahim Luthfi bin Ahmad Al Athos, Habib Hasyim bin Alwi bin Sholeh Al Athos, Syekh Basyam Al Abbasy dari Syiria, Bupati Subang H Ruhimat, Forkopimda dan santri serta jamaah dilingkungan Ponpes tersebut.
Dalam sambutannya, H Ruhimat bersyukur dirinya bisa menghadiri peringatan maulid Nabi di At-Tawazun.
"Mari kita dengar, renungkan dan kita implementasikan apa yang disampaikan oleh para kiai, para habaib. Saya percaya, disini (Ponpes At-Tawazun) tidak pernah luput dari Peringatan Hari Besar Islam, apalagi peringatan Maulid Nabi," ungkapnya.
Ia menyimpulkan, peringatan Maulid mengajarkan bagaimana kita bisa saling menyayangi diantara sesama manusia dan bukan hanya sesama muslim.
"Kita ditakdirkan hidup di Indonesia, tentunya ditakdirkan untuk beraneka ragam suku, agama. yuk kita sama-sama saling menghormati dan menyayangi," ajaknya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad menjelaskan pentingnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, adanya peringatan tersebut bukan hanya untuk mengingat siapa Nabi Muhammad, melainkan juga apa yang dilakukan.
Kiai Juhadi bersyukur bisa bersilaturahim dengan para santri dan kiai. Ia mengajak kepada para santri dan seluruh masyarakat untuk bisa terus belajar agama di Pondok Pesantren.
"Sebab, santri merupakan komunitas yang penting bagi dunia," tegasnya.
Kiai Juhadi mengutip firman Allah SWT surat At-Taubah ayat 122:
فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُون
Artinya: "Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya,".
"Thoifah itu menurut saya adalah santri, karena tidak semua anak-anak kita bisa masuk didalam pesantren sebab didalam pesantren itu isinya liatafaqqohu fiddin, yakni mempelajari ilmu agama," paparnya.
Kiai yang juga merupakan pimpinan pondok pesantren hidayatuththolibiin indramayu tersebut juga mengingatkan kepada orang tua santri yang hadir untuk selalu bangga, bahagia, dan juga ikhlas saat menitipkan anak-anaknya untuk belajar ilmu agama di Pesantren.
"Mudah-mudahan semua orang tua yang menitipkan anak-anaknya di pesantren diberikan kekuatan, kesabaran, dan diberikan rizki yang berkah sehingga tidak ragu lagi untuk menitipkan anaknya dipesantren agar anak-anaknya bisa terus memperlajari ilmu agama," tandasnya.
Sebagai informasi, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut juga disiarkan secara langsung di kanal Youtube Attawazun Channel.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menghidupkan Malam di Bulan Suci Ramadhan dengan Amal Saleh
2
Inilah Rincian Zakat Fitrah Tahun 2025 di Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat
3
Libur Lebaran 2025 untuk Sekolah Madrasah Diperpanjang 20 Hari, Menag: Bisa Kurangi Kemacetan
4
Operasi Pasar Murah PCNU Kabupaten Cirebon: Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri
5
RMINU Jabar Gelar Safari Ramadhan Volume 4 Bersama LDNU dan LPBHNU
6
Al-Hiyam: Cinta yang Mengembara Tanpa Akhir
Terkini
Lihat Semua