• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Kabupaten Bandung

Pemuda Jangan Ngeluh, Refleksi Kemerdekaan GUSDURian

Pemuda Jangan Ngeluh, Refleksi Kemerdekaan GUSDURian
Pemuda Jangan Ngeluh, Refleksi Kemerdekaan GUSDURian (Foto: NUJO/Nasihin)
Pemuda Jangan Ngeluh, Refleksi Kemerdekaan GUSDURian (Foto: NUJO/Nasihin)

Bandung, NU Online Jabar
Komunitas GUSDURian bekerja sama dengan Pemerintahan Desa Cimekar, Karang Taruna Satya Bakti, PR GP Ansor Cimekar, IPNU, IPPNU dan Lesbumi MWC Cileunyi mengadakan kegiatan Forum #17 dan Harlah Gusdur dengan tema Refleksi Kemerdekaan Pemuda Membangun Bangsa.

 

Acara ini digelar di Aula Desa Cimekar pada Sabtu ( 20/8/22), diawali sambutan Kepala Desa Cimekar Iwan Dharmawan dan Ketua Pelaksana kegiatan Kamil M Nasir, acara yang dihadiri dari berbagai elemen ini dimulai dari jam 15.30 WIB sampai selesai dan dibagi dua sesi. Dalam acara ini ada dua narasumber, yaitu Samsudin AK dari Tokoh Lintas Agama dan Dadan Madani Ketua PW Lesbumi Jawa Barat dipandu moderator Isa Abdul Muklis.

 

"Ciri orang merdeka itu badannya rileks, pikirannya tenang, hatinya damai. Pemuda itu jangan gampang mengeluh, sedih apalagi mundur (putus asa). Pemuda itu harus siap melayani masyarakat bukan maunya dilayani dan dihormati, karena untuk menjadi sukses itu harus ditebus dengan susah, moal ngarih mun teu peurih," ungkap Kang Samsu dalam paparannya.

 

Dadan Madani dalam paparanya menyebutkan, "Desa adalah tempat lahirnya bibit- bibit para penggerak dan penjaga NKRI, diharapkan dari forum ini lahir sebuah ide, diskusi dan tentunya ada gerakan atau pelaksanaan atau saya menyebutnya Prok, Prek, Prak. Desa adalah mata air, tempat lahirnya kearifan lokal, tempat lahirnya gotong royong," paparnya. 

 

"Forum ngawangkong (ruang diskusi) seperti ini harus disebarkan ke yang lain guna tercapainya cita-cita bersama untuk bangsa tanpa meninggalkan spirit ruhani, mari kita bersama-sama ngaheuyeuk atau bergerak bersama dan semoga forum ini terus berlanjut ke tempat-tempat lain," ujarnya. 

 

Kegiatan yang diinisiasi oleh GUSDURian ini diharapkan berlanjut ke tempat-tempat lain dan dapat bekerja sama dengan komunitas dan lembaga yang lebih banyak lagi, karena medium ini adalah ruang silaturahmi antar elemen, ruang yang menjadi munculnya ide, gagasan, gerakan yang pada akhirnya di aplikasikan sesuai gagasan-gagasan Gus Dur.

 

Acara diakhiri dengan doa dan makan bersama (balakecrakan) nasi liwet ala santri. “Semoga acara ini menjadi awal kolaborasi GUSDURian Kabupaten Bandung dengan elemen-elemen yang ada di kecamatan Cileunyi yang melahirkan lebih banyak nilai-nilai positif,” tandas Dadan Mardani. 

 

Pewarta: Nasihin
Editor: Agung Gumelar


Kabupaten Bandung Terbaru