LPBINU Jabar Turun Tangan dalam Operasi SAR di Sungai Citarum

Bandung, NU Online Jabar
Menanggapi insiden orang tenggelam di Sungai Citarum, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat mengirimkan seorang rescuer, Bangkit Nugraha Mulya, untuk bergabung dengan Tim Relawan Gabungan dalam Operasi SAR. Korban diketahui jatuh dari Jembatan Rel Kereta Api Babakan Leuwi Bandung, RT 01/RW 14, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu (23/11/2024). 

Bangkit Nugraha Mulya menjelaskan bahwa operasi ini melibatkan berbagai unsur, di antaranya:

• Tim Rescue Kantor SAR Bandung
• Polsek Dayeuhkolot
• Sabhara Polda Jabar
• PMI
• BFRAD
• Dunia Ojol 78
• Teko Rescue
• Pemerintah Desa Citeureup
• BPBD Kabupaten Bandung
• YKPA
• Rimbawan UNWIM
• Pemerintah Kecamatan Dayeuhkolot
• LPBI NU Jawa Barat

Pencarian dilakukan menggunakan beberapa peralatan, termasuk tiga unit perahu karet dari Basarnas, BPBD, dan YKPA. Namun, kondisi di lapangan sangat menantang karena derasnya arus sungai dan tingginya debit air akibat hujan lebat yang terus-menerus. Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian korban masih berlangsung.

Kurangnya Fasilitas Pendukung

Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja, menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih menghadapi kendala fasilitas pendukung untuk operasi SAR. Meski memiliki sumber daya manusia yang kompeten—25 anggota siap sebagai Tim Reaksi Cepat—LPBI NU Jawa Barat belum memiliki peralatan yang memadai.

"Kami terus berupaya agar mendapat dukungan dari PWNU Jawa Barat dan LPBI PBNU, mengingat ini merupakan bagian penting dari tugas kemanusiaan kami untuk membantu masyarakat," ungkap Dadang.

LPBINU Jawa Barat berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan partisipasi dalam penanggulangan bencana demi mendukung masyarakat yang membutuhkan bantuan di saat-saat darurat.