LPBINU Jabar Ikuti Pelatihan Tanggap Darurat Bencana Megathrust
Jumat, 22 November 2024 | 10:30 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat turut serta dalam Pelatihan Tanggap Darurat Bencana Ramah Anak dan Lingkungan yang diselenggarakan oleh Save the Children bekerja sama dengan Yayasan IDEP Bali.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas lembaga mitra dalam merespons bencana gempa bumi megathrust secara ramah anak dan berwawasan lingkungan.
Pelatihan dilaksanakan pada 11-20 November 2024 dengan metode daring dan luring. Sesi luring diadakan selama tiga hari, 18-20 November 2024, di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, dengan dukungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Bali.
Menurut Direktur IDEP, Muchammad Awal, pelatihan ini merupakan angkatan kedua dengan melibatkan 15 lembaga mitra Save the Children dan IDEP. Dalam sambutannya, Awal menekankan pentingnya ruang berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk memperkuat kapasitas tanggap darurat yang ramah anak dan lingkungan.
“Respons bencana sering kali mengabaikan aspek perlindungan anak dan kelestarian lingkungan, sehingga kegiatan ini membantu merumuskan formula yang lebih efektif,” jelasnya.
Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja, menyambut baik pelatihan ini. “Sebagai lembaga kemanusiaan, LPBI NU harus memiliki pengetahuan dan keterampilan mumpuni untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam kondisi darurat,” ungkapnya.
Pelatihan ini memberikan keterampilan praktis terkait ancaman megathrust, dengan fokus pada:
1. Standar SPHERE dalam tanggap darurat, dengan penekanan pada perlindungan anak dan kelestarian lingkungan.
2. Pengelolaan air, sanitasi, dan tempat tinggal yang ramah anak serta mudah diakses oleh kelompok rentan.
3. Koordinasi lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan anak dan menjaga kelestarian lingkungan saat bencana.
Instruktur pelatihan, Putu, menyebut bahwa keterampilan yang diberikan akan membantu peserta lebih efektif dalam menjaga keamanan komunitas dan mengurangi risiko bencana secara berkelanjutan.
Pelatihan ini juga mendapat apresiasi dari Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, yang akrab disapa Pak Papang. “Relawan adalah garda terdepan dalam respon darurat, sehingga peningkatan kapasitas ini sangat penting. Selamat kepada seluruh peserta yang telah lulus pelatihan,” ujar Pak Papang.
LPBINU Jawa Barat mengungkapkan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas lembaga demi mendukung mitigasi bencana yang lebih inklusif, ramah anak, dan berwawasan lingkungan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Terbaru: Bulan Rajab, Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Spiritual Diri
2
Gus Yahya Respons Wacana Pendanaan MBG Melalui Zakat: Perlu Kajian Lebih Lanjut Karena Kategori Penerima Zakat Sudah Ditentukan
3
Profil Alex Pastoor dan Dany Landzaat, Dua Asisten Pelatih yang Dampingi Kluivert di Timnas Indonesia
4
Refleksi Harlah ke-102 NU: Membangun Sinergitas Harokah dalam Ber-NU
5
Pentingnya Menggerakkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Bogor Menjelang Harlah ke-102
6
Kapolres Depok Serahkan Bibit Tanaman kepada PCNU Kota Depok
Terkini
Lihat Semua