Kabupaten Bandung

Ida Fauziyah: Muslimat NU Konsisten Bangun SDM Perempuan Tanpa Menunggu Perintah Negara

Jumat, 2 Mei 2025 | 08:09 WIB

Ida Fauziyah: Muslimat NU Konsisten Bangun SDM Perempuan Tanpa Menunggu Perintah Negara

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia periode 2019–2024 sekaligus Anggota DPR RI Komisi VI, Ida Fauziyah (Foto: Dok. Pribadi)

Bandung, NU Online Jabar
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia periode 2019–2024 sekaligus Anggota DPR RI Komisi VI, Ida Fauziyah, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap kiprah Muslimat NU dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang pemberdayaan perempuan.


Hal itu disampaikannya saat meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Desain Mode dan Tekstil Muslimat NU Jawa Barat di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu (30/4/2025).


"Saya ucapkan selamat harlah ke-79 untuk Muslimat NU. Tetaplah menjadi organisasi yang mandiri, tangguh, dan konsisten dalam khidmatnya kepada bangsa. Saya bangga karena Muslimat NU sejak awal berdiri sudah menunjukkan komitmen besar terhadap pembangunan SDM, khususnya perempuan," ujar Ida dalam sambutannya.


Ia menekankan bahwa kontribusi Muslimat NU bukan sekadar simbolis, tetapi telah dibuktikan lewat berbagai lembaga pendidikan dan sosial yang mereka dirikan secara mandiri.


"Kita tahu, Muslimat NU berdiri satu tahun setelah Indonesia merdeka. Sejak dulu, mereka sudah mendirikan Raudhatul Athfal (RA), taman kanak-kanak, klinik kesehatan, dan lembaga-lembaga lain. Semua itu dilakukan tanpa harus diperintah oleh negara. Ini adalah bentuk keikhlasan dan pengabdian nyata," ungkapnya.


Ida menilai, kehadiran BLKK Desain Mode dan Tekstil ini merupakan kelanjutan dari semangat tersebut yakni membekali perempuan dengan keterampilan agar bisa mandiri secara ekonomi dan siap menghadapi tantangan zaman.


"Saya berharap BLKK ini benar-benar menjadi pusat pelatihan yang produktif. Jangan hanya sekadar pelatihan, tapi juga menghasilkan karya. Akan sangat membanggakan jika nanti produk-produk Muslimat NU menghiasi pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia," katanya.


Lebih jauh, Ida mendorong agar semangat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi perempuan seperti Muslimat NU terus diperkuat demi menciptakan ekosistem pelatihan dan kewirausahaan yang inklusif.


"Ini bukan hanya soal pelatihan keterampilan, tapi juga bagaimana kita mengangkat potensi lokal dan menjadikannya kekuatan ekonomi keluarga. Saya percaya, Muslimat NU mampu mengambil peran strategis dalam mendorong perempuan menjadi pelaku ekonomi yang berdaya dan berdampak," tandasnya.


​​​​​​​Ida juga mengingatkan pentingnya membangun SDM yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan pasar kerja, agar tidak tertinggal di tengah persaingan global yang semakin cepat.
 

"Kita harus mempersiapkan perempuan tidak hanya untuk bisa bekerja, tapi juga untuk menjadi pemimpin di sektor-sektor produktif. BLKK ini adalah pintu awal yang penting menuju ke sana," pungkasnya.