• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Indramayu

Kisah MDA Miftahul Huda, Dari Rumah Pinjaman ke Gedung Permanen

Kisah MDA Miftahul Huda, Dari Rumah Pinjaman ke Gedung Permanen
Kisah MDA Miftahul Huda, Dari Rumah Pinjaman ke Gedung Permanen. (Foto: Duljani).
Kisah MDA Miftahul Huda, Dari Rumah Pinjaman ke Gedung Permanen. (Foto: Duljani).

Indramayu, NU Online Jabar
Perjalanan seribu mil, selalu dimulai dari langkah pertama. Pepatah dari Cina itu kiranya tepat dialamatkan untuk perjalanan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Miftahul Huda, Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Sebab tidak banyak yang tahu, MDA yang kini berdiri kokoh itu dulunya hanya bermula dari sebuah rumah pinjaman.


MDA Miftahul Huda bermula dari sebuah rumah yang dipinjamkan oleh seorang pengusaha kerupuk setempat pada tahun 1990-an. Setelah berjalan tiga tahun, murid pun semakin banyak dan rumah yang ditempati itu tidak lagi mampu menampungnya. Sehingga proses belajar-mengajar untuk sementara dipindah ke gedung sekolah dasar milik pemerintah.


Menurut Kepala MDA Miftahul Huda, Dedi Supriyadi, pada awal berdirinya, madrasah ini masih menginduk ke MDA Al Washliyah Sindang, yang berjarak beberapa kilometer. Sehingga pada tahun 1997, pihaknya mengajukan izin operasional ke Kementerian Agama agar bisa menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar secara mandiri tanpa menginduk lagi.


"Kemudian tepat pada tahun 2004, akhirnya madrasah ini memiliki gedung sendiri yang diresmikan secara langsung pada saat itu oleh Bupati Indramayu," kenang Dedi Supriyadi.


MDA Miftahul Huda mengajarkan tujuh mata pelajaran pokok, yakni Sejarah Kebudayaan Islam, Fiqih, Al-Qur'an, Hadits, Aqidah, Akhlaq, dan Bahasa Arab. Mulai tahun ini, ada tambahan mata pelajaran, yakni Syafinatun Najah dan Bahasa Arab pegon seperti di pesantren.


Namun untuk dua mata pelajaran tambahan itu, pihaknya masih menunggu instruksi dari Kemenag Kabupaten dan Forum Komunikasi Diniyah Tingkat Kabupaten (FKDTK). Karena keputusannya masih menunggu kepastian dari Kemenag RI.


Saat ini, ungkap Dedi, MDA Miftahul Huda memiliki 10 sumber daya yang terdiri dari staf pengajar yang terdiri dari mayoritas lulusan pesantren serta TU. Madrasah ini pada saat tahun pelajaran berjalan memiliki 153 orang siswa.


Pewarta: Tosim
Editor: Duljani


Indramayu Terbaru