• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Hikmah

Wasiat Rasulullah SAW kepada Sayyidina Ali tentang Menjaga Lisan, Kejujuran dan Ikatan Pertemanan

Wasiat Rasulullah SAW kepada Sayyidina Ali tentang Menjaga Lisan, Kejujuran dan Ikatan Pertemanan
Wasiat Rasulullah Saw kepada Sayyidina Ali tentang Menjaga Lisan, Kejujuran dan Ikatan Pertemanan. (Ilustrasi/freepik)
Wasiat Rasulullah Saw kepada Sayyidina Ali tentang Menjaga Lisan, Kejujuran dan Ikatan Pertemanan. (Ilustrasi/freepik)

Bandung, NU Online Jabar

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau mencela aib seseorang yang ada padanya. Hal ini karena tidak ada daging yang tidak bertulang (tidak ada yang mulus sempurna semua). Ghibah itu tidak ada kafaratnya, sampai pelakunya meminta keridhaan orang yang digunjing atau memohonkan ampun atas dosa orang yang digunjing. 


“Wahai Ali, Allah Swt tidak menciptakan sesuatu di dalam diri manusia yang lebih utama daripada lisan. Lisan dapat memasukkan seseorang ke surga dan bisa pula menjerumuskannya ke neraka. Maka penjarakanlah lisanmu karena ia laksana anjing yang galak.


“Wahai Ali, janganlah engkau melaknat seorang muslim ataupun hewan melata, sebab kutukan tersebut akan kembali kepada dirimu sendiri.”


Nabi Muhammad Saw bersabda, “Wahai Ali, jujurlah engkau. Walaupun kejujuran itu menyusahkanmu saat ini, tapi ia akan bermanfaat bagimu di masa yang akan datang. Janganlah engkau berbohong. Meskipun kebohongan itu bermanfaat bagimu saat ini, tapi ia akan menyusahkanmu di masa yang akan datang.


“Wahai Ali, siapa banyak dosanya, hilanglah kewibawaannya. Wahai Ali, hendaklah engkau senantiasa jujur dalam berbicara, menjaga pembicaraan, menjaga amanah, bermurah hati, dan menjaga perut.


“Wahai Ali, seburuk-buruknya teman ialah teman yang mengabaikan temannya dan menyebarkan rahasia temannya. Wahai Ali, seribu teman itu terasa sangat sedikit, tapi seorang musuh saja itu terasa amat banyak.


“Wahai Ali, ikatan pertemanan sejati itu memiliki beberapa tanda. Yaitu, ia lebih mementingkan hartamu ketimbang hartanya sendiri; ia lebih mengutamakan keselamatanmu ketimbang keselamatannya sendiri; dan ia lebih mendahulukan kehormatanmu daripada kehormatannya sendiri.”


Kumpulan nasihat di atas dinukil dari kitab Washiyyatul Musthafa karangan Abdul Wahab As-Sya’roni


Hikmah Terbaru