• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Sekadar Mengenang Buya Ahmad Syafii Maarif

Sekadar Mengenang Buya Ahmad Syafii Maarif
Sekadar Mengenang Buya Ahmad Syafii Maarif. (Foto: FB Husein Muhammad).
Sekadar Mengenang Buya Ahmad Syafii Maarif. (Foto: FB Husein Muhammad).

Apa yang paling mengesankan dalam pengalaman dan perjumpaan anda dengan Buya Syafii Maarif?. Tanya seorang teman.


Aku mengatakan : Aku hanya 2 kali bertemu beliau. Pertama tahun 2009 saat menjadi pembicara pada launching buku beliau : "Islam dalam bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan". Kedua saat Acara "Titik Temu Agama-Agama th. 2015 di Ritz Carlton, Jakarta. 


Dalam acara launching buku di atas, aku mengapresiasi buku tersebut dengan mengatakan: "Buku karya Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif ini sungguh-sungguh amat memukau sekaligus menggairahkan. Refleksi-refleksinya semakin meneguhkan beliau sebagai intelektual Muslim garda paling depan." 


Tetapi aku juga menyampaikan kritik : "Sayang sekali buku ini tidak membahas isu-isu gender, meski menyebut sejumlah nama perempuan hebat". 


Saat aku menyampaikan hal itu, aku melihat wajah beliau seperti ekspresi membenarkan. Usai acara aku menyalami beliau dan beliau tersenyum. Konon beberapa waktu kemudian ada revisi atasnya. Alhamdulillah. 


Di bawah ini berita dari "Antara" 05 Juni 2009, mengenai moment tersebut:


Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif meluncurkan buku dengan judul "Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan, Sebuah Refleksi Sejarah", Kamis malam.


Peluncuran yang dilakukan di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah di kawasan Menteng Jakarta Pusat itu dihadiri beberapa tokoh nasional seperti mantan Presiden, Megawati Soekarnoputri dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.


Hadir juga beberapa tokoh nasional lainnya seperti mantan calon wakil presiden, Solahuddin Wahid, mantan Menteri Pendidikan, Abdul Malik Fadjar dan wartawan senior, Rosihan Anwar.


Megawati, dalam sambutannya mengatakan, melalui buku itu, Ahmad Syafii Maarif berupaya memberikan pencerahan tentang cara melihat Islam dalam bingkai keindonesiaan.


Hal itu sangat menyentuh jika dilihat dari realita di Indonesia yang penuh dengan kekerasan, kata Megawati.


Buku setebal 388 halaman itu dibagi dalam lima bab yakni, Bab I tentang Islam dan Nusantara, Bab II tentang Islam dan Demokrasi dan Bab III tentang Islam Indonesia, masalah kualitas.
Bab IV berisi tentang Masa Depan Agama sedangkan Bab V mengenai Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan.


"Buku ini sungguh amat memukau, sekaligus menggairahkan," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Fahmina, KH Husein Muhammad yang juga Komisioner Komnas Perempuan.(*)


غفر الله له ورحمه وجعل الجنة مثواه .


Semoga Allah menyayangi beliau dan menempatkannya di sisi Nya.
Indonesia kehilangan "Sang Zahid, Bapak Bangsa dan Intelektual par excellence". 


Hikmah Terbaru