• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Hikmah

Ngaos Sore (8): Orang yang Mulia dan Bijaksana

Ngaos Sore (8): Orang yang Mulia dan Bijaksana
Logo ngaos sore di channel YouTube NU Jabar Online
Logo ngaos sore di channel YouTube NU Jabar Online

Diriwayatkan dari Yahya bin Mu’adz RA, ia berkata:

“Tidaklah akan berbuat maksiat orang yang mulia dan orang yang bijaksana, dia tidak akan lebih memilih kehidupan di dunia dan mengabaikan kehidupan di akhirat”. 

Mengenai ungkapan di atas, Ustadz Endi Suhendi (UES) dalam acara Ngaos Sore yang tayang di kanal YouTube NU Jabar Channel menuturkan, bahwa tentang kemuliaan dan kebijaksanaan seseorang tidak dilihat dari setinggi apa pangkat dan jabatannya, kemuliaan seseorang tidak dilihat dari seberapa banyak hartanya, pun demikian kemuliaan seseorang bukan berdasar pada keturunan dari siapa. Akan tetapi, kemuliaan seseorang terletak pada ketakwaannya kepada Allah swt di tengah-tengah maraknya perbuatan maksiat. 

Allah swt berfiman dalam surat al-Hujurat ayat 13:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ 

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu”. 

Orang yang bijaksana ternyata bukan orang yang punya gelar akademik yang panjang, bukan orang yang memiliki tingkat pendidikan yang luhur tetapi orang yang bijaksana adalah ia yang lebih memilih kehidupan di akhirat daripada kehidupan di dunia. 

Diibaratkan seorang anak kecil, ketika disodorkan kepadanya mobil-mobilan dengan kunci mobil, mana yang akan ia pilih? Pasti yang dipilih adalah mobil-mobilan, karena ia belum mengetahui apa fungsi dari kunci mobil yang diberikan kepadanya, ia lebih memilih mobil-mobilan yang memberikannya kesenangan.

Begitu pun manusia, manusia yang lebih memilih kehidupan dunia dan mengabaikan kehidupan di akhirat maka tak ubahnya dia seperti seorang anak kecil yang lebih memilih kehidupan di dunia ini yang Allah gambarkan kehidupan di dunia ini hanya permainan dan senda gurau. Padahal, ia sesungguhnya telah mengabaikan kehidupan sesungguhnya yakni kehidupan akhirat. 

Oleh karena itu, jadilah kita manusia yang mulia yaitu manusia yang senantiasa berusaha untuk bertakwa kepada Allah swt dan jadilah manusia yang bijaksana, yakni manusia yang selalu menjadikan akhirat tujuan dari segala yang dia lakukan. Wallahua’lam

Editor: Agung Gumelar


Hikmah Terbaru