• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Opini

Ramadhan, Perilaku Politik, dan Prinsip Perjuangan Partai

Ramadhan, Perilaku Politik, dan Prinsip Perjuangan Partai
Food Bank PKB (Foto: Acep Jamaludin)
Food Bank PKB (Foto: Acep Jamaludin)

Oleh Rahmat Hidayat Djati 
“Politik adalah ruang bagi Tindakan dan pemikiran” -Hannah Arendt

Dalam Islam puasa merupakan rukun Islam dan menjadi dasar seseorang dalam beragama puasa juga merupakan ibadah yang bersifat personal, pribadi, private. Seseorang yang berpuasa rela menahan haus dan dahaga dari subuh hingga magrib. Namun, sesorang juga bisa membatalkan puasa jika tidak ada orang yang melihat atau Ketika situasi sedang sepi. Tetapi kenapa seseorang tidak melakukannya? Tidak lain dan tidak bukan karena mereka meyakini adanya Allah yang selalu melihat setiap gerak gerik yang mereka lakukan, dan hal itulah yang menjadi dasar keimanan dan ketakwaan seseorang dalam beragama dan puasa menjadi ibadah yang bersifat personal. 

Cara sesorang dalam berpuasa akan berpengaruh dalam pola pikir dan perilaku kesehariannya, jika seseorang berani melanggar apa yang sudah menjadi aturan dan ketetapan Allah dengan tidak melaksanakan ibadah puasa artinya mereka tidak mampu menahan “hawa nafsu”, mereka tidak rela menahan penderitan dengan merasakan haus dan lapar seharian, egois atau hanya mementingkan diri sendiri, meskipun itu hanya bersifat sementara.

Dalam menjalankan ibadah puasa seseorang harus mampu menahan hawa nafsu maka jika ia tidak mampu menahan, puasa yang ia lakukan akan menjadi batal. Kondisi seperti ini hampir sama dengan kondisi saat menghadapi tahun-tahun politik, tidak sedikit orang yang tidak mampu menahan hawa nafsu mereka dengan menghalalkan berbagai cara, mengumbar janji palsu, melakukan politik uang (money politic), mengadu domba antar kelompok, menyebarkan isu SARA, dengan satu tujuan yaitu kekuasaan. Maka jika proses yang dilakukan bertentangan dengan hukum yang sudah ditetapkan yang akan terlahir adalah pemimpin-pemimpin yang korup, mementingkan diri sendiri demi ambisi kekuasaan, mementingkan kepentingan kelompok, dan melupakan janji-janji politiknya. 

Jika proses politik sangat jauh dari harapan maka hal ini seperti berpuasa yang hanya menahan lapar dan haus saja tetapi tidak tercermin dalam perilaku berpolitik (Jujur, amanah, peduli terhadap rakyat, memiliki etos kerja yang baik, dsb) maka atas dasar situasi dan kondisi yang jauh dari berbagai harapan itu pada tahun 1998 Partai kebangkitan bangsa mendeklarasikan diri untuk menjawab berbagai kondisi yang terjadi. Sejak Partai kebangkitan bangsa didirikan yang menjadi mainstream utama PKB adalah komitmen keumatan dan komitmen  kebangsaan. Platform politik PKB disusun dengan berlandaskan pada nilai-nilai teologis-spiritual dan ideologis-filosofis yang termaktub dalam mabda’ siyasi sebagai nilai dasar perjuangan, asas dan prinsip perjuangan, jati diri, watak serta, tujuan dan kerja politik dalam pentas politik nasional.

Di bulan Ramadhan ini, prinsip pejuangan PKB harus sejalan dengan perintah Allah dalam menjalankan ibadah puasa yakni meningkatkan keimanan dan ketakwaan yang termanifestasikan dalam perilaku keseharian, PKB memiliki prinsip perjuangan sebagai pengabdian kepada Allah subhanahu wa ta’ala, menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran, menegakkan keadilan, menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan, dan kebersamaan sesuai dengan ahlussunnah waljamaah.

Saat ini Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan pandemi covid-19  yang tidak hanya memberikan dampak pada sektor perekonomian tetapi menyebabkan krisis multidimensional dan berdampak pada seluruh kehidupan manusia di seluruh dunia. Melihat berbagai situasi dan kondisi yang terjadi DPW PKB Jawa Barat membangun gerakan Food Bank yang dilaksanakan diseluruh DPC Se-Jawa Barat. Gerakan ini merupakan salah satu upaya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu sekaligus diharapkan bisa membantu para pedagang yang terdampak covid-19, gerakan ini merupakan bentuk manifestasi dari platform PKB Jabar yakni “Peduli Umat Melayani Rakyat.”

Gerakan Food Bank yang dilakukan oleh DPW PKB Jawa Barat merupakan bagian dari “politik kehadiran” partai dan komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Sejak PKB lahir K.H Abdurahman Wahid selaku Founding fathers PKB telah berhasil mewujudkan keadilan sosial bagi suluruh rakyat Indonesia, dengan merintis suatu tata kehidupan masyarakat yang demokratis, memberikan sumbangan bagi bangsa yang majemuk dan bagi perdamaian dunia.  maka untuk melanjutkan pemikiran dan perjuangan Gus Dur yang menjadi cita-cita PKB selanjutnya adalah mengenai visi “politik kesejahteraan” bagi seluruh rakyat secara maksimal. Dalam mewujudkan cita-cita ini diperlukan kekuasaan dan kewenangan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengambil kebijakan yang berguna untuk mensejahterakan masyarakat.

Mengakhiri tulisan ini penulis ingin menyampaikan bahwa kekuasaan itu harus dimanifestasikan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dipergunakan untuk membela kaum yang lemah (mustad’afin) memperjuangkan hak-hak rakyat, menjawab persoalan masyarakat, menjadi aspirasi, dan hakikat kekuasaan adalah amanat yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Semoga dengan berpuasa di bulan Ramadhan ini kita mampu menahan diri dari berbagai bentuk godaan yang menjelma menjadi “hawa nafsu”, semoga kita bisa menjadi para pemimpin yang amanah, menjadi pemimpin yang selalu peduli umat melayani rakyat, dan semoga dengan berpuasa kita mampu merasakan penderitaan rakyat. Sehingga kita tidak akan sampai hati menjadi pemimpin yang menindas rakyatnya. Dengan begitu politk itu  ibadah, PKB itu berkah, dan jihad itu membela yang lemah. 

Penulis adalah Ketua Komisi ll DPRD Provinsi Jawa Barat


Opini Terbaru