Hikmah KOLOM BUYA HUSEIN

Doa Rindu Qais di Ka'bah

Selasa, 18 Februari 2025 | 06:00 WIB

Doa Rindu Qais di Ka'bah

Doa. (ilustrasi: freepik.com).

Qais al Majnun tak bisa lagi bertemu Layla. Kekasih hatinya itu. Ini karena orang tua Layla melarangnya. Pikirannya menjadi kacau. Hatinya gundah gulana dan luka. Yang bisa ia lakukan hanya menyebut nama Layla. "Layla...Layla". Ia acap melamun sendiri di taman di belakang rumahnya.


Ayah Qais mengerti keadaan anaknya yang hatinya tengah remuk redam itu. Ia kemudian mengajak Qais pergi ke Makkah untuk mengobati luka hatinya. Ia bilang kita berangkat ke kota suci Makkah untuk mengunjungi kakek moyangnya.


Tetapi Qais diajak tidak ke kampung moyangnya, melainkan ke Masjid al-Haram. Tiba di pelatarannya ia menunjuk ke Ka’bah, “Bait Allah” (Rumah Tuhan). Lalu ia berpesan kepada anaknya :


انظر علك تجد دواء لما بك. فتعلق باستار الكعبة واطلب لنفسك الخلاص. فبكى المجنون و ضحك. ثم تعلق بحلقة الكعبة وقال :


بعت روحى فى حلقة العشق.
والعشق قُوتى وبدون هذا القوت فواتى .
فلا جرى القدر لى بغير العشق.


فيا رب رونى بمائه , وأدم لعينى حلية الاكتحال به.
ويا رب زدنى من عشقها
وإن قصرت عمرى بالعشق فزده فى عمرها.
اللهم زدنى لليلى حبا.
ولا تنسنى ذكرها أبدا.


Lihatlah, semoga engkau menemukan obat bagi sakitmu. Peganglah kiswah (kain penutup) Ka’bah dan berdoalah agar Allah menghilangkan rasa cintamu itu”. Mendengar nasehat ayahnya itu, Qais menangis dan tertawa sendiri. Sambil tangannya memegang kelambu Ka’bah itu ia berdoa :


Aku telah menjual ruhku dalam ruang sirkuit rindu-dendam.
“Isyq” (rindu dendam) adalah makananku, tanpanya aku akan mati.
Jangan takdirkan aku tanpa rindu-dendam.


Duhai Tuhan, tuangkan air bening rindu.
Binarkan mataku dengan celak hitam selamanya.


Duhai Tuhan, tambahkan aku rindu kepadanya. Bila umurku pendek, tambahkan rindu itu kepadanya”.


Duhai Tuhan, tambahkan rinduku kepada Layla, Jangan biarkan aku melupakan dia selama-lamanya.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU