• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Dalil

Dalil
Dalil.
Dalil.

Aku ingat suatu saat. Seorang santri mengatakan :  "Belakangan ini banyak orang bertanya "mana Dalilnya", manakala disampaikan suatu pandangan keagamaan dalam satu masalah atau kasus". 


Aku bertanya : apakah arti "Dalil" itu?. Ia tak menjawab. Lalu aku bilang : Dalil itu bahasa Arab. Ia bermakna petunjuk jalan menuju arah yang ingin dituju. Ia bagai rambu lalu lintas yang bisa berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan lain-lain. 


Saat Nabi ditemani Abu Bakar Hijrah yang menjadi "dalil" (petunjuk jalan) adalah Abd Allah al Uraiqith al Laitsi, seorang non muslim yang dipercaya Abu Bakar. 


Ada kitab berjudul Al Dalil ala Manhaj al Salikin atau Dalil al Salikin fi Hifzh al Qur'an, cara menghafal al Quran, dll.


Dalam kajian metode pengambilan hukum dikenal al Adillah al Aqliyyah. Dalil-dalil akal.
Jadi "Dalil" itu mengandung banyak arti. 


Manakala dikatakan : "teks Al Qur'an", aku bertanya : "bagaimana ia dimaknai atau dipahami?. 


فاعلم ان من زعم ان لا معنى للقرآن الا ما ترجمه ظاهر التفسير فهو مخبر عن حد نفسه وهو مصيب فى الاخبار عن نفسه ولكنه مخطئ فى الحكم برد الخلق كافة الى درجته التى هى حده ومحطه بل الاخبار والاثار تدل على ان فى معانى القرآن متسعا لارباب الفهم.


"Ketahuilah bahwa orang yang beranggapan bahwa al Quran hanya bisa dimaknai menurut makna literalnya (tersurat, harfiyah), maka ia adalah orang yang sedang memberitahukan keterbatasan pengetahuannya. Dia benar dalam hal pemberitahuannya itu untuk dirinya sendiri. Tetapi dia keliru jika hal itu harus diberlakukan untuk orang lain. Banyak hadits dan sumber dari sahabat Nabi yang nenunjuklan bahwa al Quran itu memuat makna yang sangat luas bagi orang-orang yang cerdas dan pintar. 


Lalu aku bertanya lagi : Dengan apa teks itu bisa dimengerti ? Mengapa para ulama berbeda pendapatnya, meski dalilnya sama?


Santri itu mendengarkan saja dengan serius, sambil "mantuk-mantuk". Matanya berbinar dan bibirnya mengembang senyuman manis.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru