• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Antara Rindu dan Bingung (I); Deklarasi Kemanusiaan

Antara Rindu dan Bingung (I); Deklarasi Kemanusiaan
Antara Rindu dan Bingung (I); Deklarasi Kemanusiaan
Antara Rindu dan Bingung (I); Deklarasi Kemanusiaan

Hari ini, (27/06/23), usai shalat subuh, aku berangkat menuju Arafat bersama rombongan Amirul Hajj, dibawah pimpinan Gusmen. Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Allahumma Hajjan.


Menjelang tiba di tempat, aku melihat di atas hamparan tanah gersang dibawah naungan terik matahari yang menyengat, 46 derajat Celsius, tenda-tenda putih, memenuhinya. Konon hari ini di sini hadir sekitar empat juta hamba Allah dari penjuru dunia, tanpa membawa serta identitas status sosial. Bumi Arafat tampak memutih.


Di hadapan Tuhan mereka adalah sama dan setara. Di banyak momen aku sering mengatakan:


Konsekuensi paling logis dan paling bertanggung jawab dari komitmen Tauhid adalah bahwa hanya Allah satu-satunya Yang Maha Tinggi, Maha Besar dan Maha Mulia. Maka selain Dia adalah sama dan setara. Sama sebagai hamba Allah dan setara dalam hak-hak kemanusiaannya.


Oleh karena itu tak ada hak bagi manusia siapapun untuk mendiskriminasi manusia yang lain.


Deklarasi Kemanusiaan


Al Qur'an sudah menyatakan :


يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍۢ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa".


Keunggulan dan kemuliaan manusia hanya didasarkan atas komitmennya pada prinsip-prinsip kemanusiaan.


Di atas mimbar masjid di Namirah di hadapan sekitar 90 ribu orang dengan suaranya yang tenang dan dengan kewibawaan yang penuh Nabi Muhammad Saw menyampaikan pidatonya yang terkenal :


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ دِمَآءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ واعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ اِلَى اَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا. وَشَهْرِكُمْ هَذَا ، وإنكم سَتَلْقَوْنَ ربَّكُمْ ، فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ كَانَتْ عِندَه أَمَانَةٌ فَلْيُؤَدِّهَا إلَى مَنِ ائْتَمَنَهُ عَلَيهِ


“Wahai manusia. Sesungguhnya darahmu (hidupmu), harta milikmu dan kehormatanmu adalah suci/ mulia sebagaimana suci/mulianya hari ini di bulan yang mulia ini, di negeri yang mulia ini. Kalian akan menemui Tuhan kalian, lalu Dia akan meminta pertanggungjawaban kalian atas kerja-kerja kalian selama hidup di dunia. Barangsiapa yang diberikan tanggungjawab, dan belum melaksanaannya, hendaklah menunaikannya ”.


أيها الناس, َاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْراً ، فَإِنَّهُنَّ عِندَكُمْ عَوَانٍ لَا تملكون منهن شَيْئاً غير ذلك، وَإِنَّكُمْ إِنَّمَا أَخْذْتُمُوْهُنَّ بِأَمَانَةِ اللهِ ، وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجُهُنَّ بِكَلِمَاتِ اللهِ


“Wahai manusia. Aku wasiat (pesan) kepada kalian, perlakukanlah perempuan dengan baik. Kalian sering memperlakukan mereka seperti tawanan. Kalian tidak berhak memperlakukan mereka kecuali dengan baik. Sesungguhnya kalian mengambil mereka di bawah kepercayaan Tuhan dan karena itu kalian boleh melakukan hubungan intim dengan mereka atas nama Tuhan”.


Pidato Nabi ini dipandang para sejarawan sebagai Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia yang pertama di dunia. Bersambung


Di bawah tenda Arafat.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru