• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Garut

Melalui LP Ma'arif, PCNU Garut Gelar PD-PKPNU Angkatan Ke-IV

Melalui LP Ma'arif, PCNU Garut Gelar PD-PKPNU Angkatan Ke-IV
Melalui LP Ma'arif, PCNU Garut Gelar PD-PKPNU Angkatan Ke-IV
Melalui LP Ma'arif, PCNU Garut Gelar PD-PKPNU Angkatan Ke-IV

Garut, NU Online Jabar
Melalui Lembaga Pendidikan (LP Ma'arif), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut menggelar Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak (PD-PKPNU) angkatan ke-IV di Pondok Pesantren Luhur Al-Wasilah, Tarogong Kaler Garut yang rencananya digelar selama tiga hari dari Jumat-Ahad (7-9/2023). Kegiatan tersebut akan diikuti oleh ratusan tenaga kependidikan, guru, dan dosen yang tergabung pada LP Ma'arif Garut.

Hadir saat pembukaan yakni Mustasyar PCNU Garut sekaligus Pimpinan Ponpes Luhur Al-Wasilah KH Tantowi Jauhari Musaddad, Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat KH Aceng Amrullah, Sekretaris PCNU Garut Ir Deni Ranggajaya, Ketua LP Ma'arif KH Hilman Umar Bashori, dan Dewan Instruktur PD-PKPNU.

Ketua LP Ma'arif Kabupaten Garut yang juga sekaligus ketua pelaksana kegiatan KH Hilman Umar Bashori mengingatkan kepada para peserta bahwa proses kaderisasi melalui PD-PKPNU menjadi sebuah identitas pembeda dari kebanyakan warga NU. Menurutnya, selain beramaliyah NU, warga NU yang biasa itu adalah warga yang hanya tunduk dan taat terhadap peraturan keorganisasian saja, sementara yang disebut kader adalah selain beramaliyah NU, taat dan patuh terhadap peraturan organisasi, juga mampu bertransformasi menjadi penggerak NU.

"Sebagai bagian dari keluarga besar NU, tentunya LP Ma'arif mempunyai tugas untuk bisa maju dan menjadi bagian dari kader-kader penggerak NU," ucapnya.

Apalagi jika melihat banyaknya lembaga pendidikan yang tergabung kepada LP Ma'arif, tambah pria yang juga sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah (STIEBS) NU Garut itu, maka menjadi suatu potensi jika seluruh lembaga pendidikan yang tergabung kepada LP Ma'arif melahirkan kader-kader penggerak NU.

Ia mencontohkan, jika satu sekolah tiap tahunnya melahirkan atau mengeluarkan minimal 5 kader siswa NU, itu artinya jika ada 50 sekolah, berarti setiap satu tahunnya akan melahirkan 250 kader, dan apabila tetap terjaga dalam rentang waktu 10 tahun, berarti akan melahirkan 2500 kader penggerak.

"Jika melihat hitungan tersebut, itu artinya para ibu bapak guru maupun kepala sekolah bertanggung jawab besar untuk menanamkan kecintaan terhadap NU di dalam diri peserta didik sejak dini sehingga mereka semuanya nanti ada di dalam naungan organisasi banom NU berbasis usia seperti IPNU dan IPPNU," ungkap pria yang akrab disapa Ceng Hilman tersebut.

Lebih lanjut Ceng Hilman menjelaskan alasan terkait PD-PKPNU yang memprioritaskan tenaga pendidik, guru, kepala sekolah, maupun dosen sebagai pesertanya. Menurutnya, tujuannya tiada lain agar pemangku lembaga pendidikan di lingkungan LP Ma'arif dapat menjadi kader NU yang militan.

"Jika para kepala sekolah memiliki rasa cinta yang luar biasa terhadap NU, maka ia akan tanamkan kepada para guru-guru yang selanjutnya akan ditanamkan kepada para peserta didiknya sehingga nantinya mereka akan menjadi kader NU yang militan di kemudian hari," ucap Ceng Hilman.

Sementara itu, Sekretaris PCNU Kabupaten Garut Deni Ranggajaya berharap banyak kepada para peserta agar mampu menjadi kader yang unggul mengingat mereka adalah para guru, kepala sekolah, dan dosen yang mempunyai kualifikasi pendidikan yang tinggi.

"Kami berharap agar para peserta kali ini mampu menyerap materi-materi PD-PKPNU dengan baik dan bisa mengimplementasikannya di kemudian hari. Dan harapan kami yang paling penting pula adalah agar kaderisasi ini juga nantinya mampu membawa dampak bagi keberlangsungan LP Ma'arif, termasuk di dalamnya terkait kualitas dan kuantitas minat masyarakat untuk menyekolahkan putera-puterinya ke lembaga pendidikan dalam naungan LP Ma'arif," tegas pria yang akrab disapa Kang Deni itu.

Sebagai informasi, jumlah sekolah yang tergabung kepada LP Ma'arif saat ini yang tetap konsisten mendapatkan pembinaan berjumlah 68 sekolah dengan rincian 15 tingkat Raudathul Athfal (RA), dan sisanya 53 untuk tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/MA/SMK).

Pewarta: Rudi Sirojudin Abas


Garut Terbaru