Jelang Tahun Politik, Aceng Mujib Ijazahkan Amalan Agar Selamat dan Tercapai Cita-Cita

Garut, NU Online Jabar
Jelang tahun politik, penyimpangan-penyimpangan dalam agama semakin nampak, di mana hal tersebut digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu sebagai alat untuk mengais suara. 

Beberapa di antaranya ada fatwa sosok Imam Mahdi pada salah satu bakal calon presiden yang harus dipilih oleh umat, bahkan ada salah satu tokoh dianggap sebagai utusan Allah (Rasulullah).

Menyikapi hal tersebut, Wakil Rais Syuryiah PWNU Jawa Barat KH Aceng Abdul Mujib (Aceng Mujib) mengijazahkan amalan agar bisa selamat dari fitnah dunia dan juga tercapai segala cita-cita. Ijazah amalan tersebut menyebar melalui pesan suara (voice note) di grup Whatsapp Himpunan Alumni Fauzan (Hanifa) dan Alumni Al Faaizin (Fauzan IV) pada Ahad (10/9/2023] malam.

Dalam pesan suara tersebut, ketua Yayasan Al Fauzaniyyah itu menyampaikan pesan bahwa untuk keselamatan, pikiran tenang dan juga hasil cita-cita, terutama menghadapi kondisi dunia yang semakin kacau dengan munculnya penyimpangan-penyimpangan fatwa.

"Dulur wayahna kudu nambahan babacaan unggal ba'da shubuh jeng ba'da ashar atawa magrib, Laailahaillaah 100 x, Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidina Muhammadiw Wa'alaa Aali Sayidina Muhammad 100x, Astagfirullahal 'Adziim Wa Atuubu Ilaih 100x,” ujarnya.

Dari kondisi tersebut, maka ia mengajak kepada semua Muslim untuk memperbanyak amalan-malan atau bacaan berikut setiap setelah sholat Subuh dan Maghrib.

1. لااله الا الله x١٠٠

2. اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد ١٠٠x

3. استغفرالله العظيم واتوباليه ١٠٠ x

 

1. Laailahaillaah 100 x

2. Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidina Muhammadiw Wa'alaa Aali Sayidina Muhammad 100x

3. Astagfirullahal 'Adziim Wa Atuubu Ilaih 100x

“Mudah-mudahan dengan amalan doa tersebut, dan diiringi hati yang ikhlas serta keyakinan penuh kepada Allah Swt, kita semua bisa terhindar dari fitnah dunia dan fitnah akhirat. Terutama apa yang kita cita-citakan, semuanya terwujud serta dipenuhi dengan limpahan rohmat dan keberkahan,” tuturnya.

​​​​​​​Pewarta: Muhammad Salim

---