• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Garut

Habib Umar bin Husein Assegaf Sebut Peringatan Maulid Nabi SAW Jadi Washilah Umat Islam Terbebas dari Kesesatan

Habib Umar bin Husein Assegaf Sebut Peringatan Maulid Nabi SAW Jadi Washilah Umat Islam Terbebas dari Kesesatan
Habib Umar bin Husein Assegaf Sebut Peringatan Maulid Nabi SAW Jadi Washilah Umat Islam Terbebas dari Kesesatan.
Habib Umar bin Husein Assegaf Sebut Peringatan Maulid Nabi SAW Jadi Washilah Umat Islam Terbebas dari Kesesatan.

Garut, NU Online Jabar
Salah seorang pengurus Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Habib Umar bin Husein Assegaf mengatakan tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak merayakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, mengingat begitu pentingnya memperingati kelahiran Nabi, sampai-sampai banyak umat Islam yang masih merayakannya meskipun fase bulan Rabiul Awal sudah mulai berakhir. 


"Sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, alhamdulilah kita masih bisa memperingati hari kelahiran Nabi meski saat ini sudah ada di penghujung bulan Rabiul Awal. Meskipun begitu, insya Allah tetap tidak akan mengurangi fadhilahnya," jelasnya saat memberikan taushiyah di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H yang bertempat di Komplek Masjid Nurul Ikhlas Kampung Sayuran Kecamatan Leles Kabupaten Garut, Ahad (15/10/2023) malam.


Habib Umar bin Husein Assegaf mengutip pendapat ulama pengarang kitab Maulid Diba Syekh Abdurrahman Ad-Diba'i bahwa memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap saat adalah suatu keharusan. 


"Walau anna 'amilna kulla hinin, li Ahmada maulidan qad ka na wajib (Meskipun sudah beramal disetiap waktu dan keadaan, maka merayakan Maulid Nabi SAW adalah sungguh merupakan sebuah kewajiban)," tutur Habib Umar. 


Ia menilai, keharusan umat agar senantiasa memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW disebabkan karena dengan kelahiran Nabi kita bisa mengenal Allah SWT. Habib Umar juga menambahkan, selain itu keharusan untuk selalu memperingati kelahiran Nabi juga disebabkan karena kelahiran Nabi melebihi nikmat-nikmat yang  Allah berikan kepada umat manusia dan alam semesta. 


Lebih lanjut, habib yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Atsaqofah An Nahdliyah Paseh Kabupaten Bandung itu menjelaskan alasan pentingnya memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, karena dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW manusia bisa terbebas dari kebodohan, kezaliman, dan ketidak beradaban. 


Ia mengutip QS Ibrahim ayat 1 dan  QS al-Jumu'ah ayat 1-2: 


الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ 


Artinya: "Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan seizin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa dan Maha Terpuji." (QS Ibrahim [14]: 1).


هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ  


Artinya: "Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta hurup dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS al-Jumu'ah [62]: 2). 


"Berkat cahaya agama Islam sebagai wujud nyata rahmat darj Allah SWT kita menjadi manusia-manusia mulia. Allah dalam al-Qur'an surat al-Jumu'ah di atas menyebut jika tidak ada Nabi Muhammad SAW maka manusia akan ada dalam kesesatan," terang Habib. 


Habib Umar juga mengutip QS  Ali Imran ayat 164:


لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ 


Artinya: "Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS ali-Imran [3]: 164). 


"Allah yang menjelaskan kepada kita bahwa apabila tidak ada Nabi Muhammad SAW, maka manusia akan tetap dalam keadaan yang sesat, celaka, tetap ada dalam kegelapan dan kekufuran sehingga ujungnya akan masuk neraka. Oleh karena ada rahmat Allah melalui para nabi dan rasul-Nya termasuk Nabi Muhammad SAW sendiri, umat manusia dapat selamat. Inilah kiranya alasan pentingnya kita untuk selalu memperingati hari kelahiran Nabi SAW," tandas habib yang juga sebagai ketua umum Generasi Gerakan Rakyat Anti Radikalisme dan Intoleransi itu. 


Editor:

Garut Terbaru