Ngalogat

Dua Surat Cinta

Ahad, 17 November 2024 | 07:20 WIB

Dua Surat Cinta

Dua Surat Cinta. (Ilustrasi: NU Online).

Pernah pada suatu saat Nabi gelisah karena Jibril tidak lagi datang menyampaikan wahyu. Orang mengejek beliau seolah Allah telah melupakan dan meninggalkannya. Lantas turun surat ad-Dhuha. Begitupula ketika Nabi sedang galau memikirkan berbagai solusi atas problematika yang dihadapi, Allah menurunkan surat Alam Nasyrah. 


Kedua surat ditujukan untuk Nabi. Tapi seperti pesan ayah-nya seorang tokoh besar Allamah Muhammad Iqbal saat dia dulu mengaji, “Bacalah al-Quran seolah-olah ia diturunkan untukmu”, mari kita lihat kandungan makna kedua surat cinta ini untuk kondisi kita sekarang. Mari pula kita simak alunan indah dan menggetarkan dari Qari Mesir Abdul Basit Abdus Samad. 


Ad-Dhuha: Sebuah Pesan Cinta dari Langit


Saat pagi menyapa dengan lembutnya sinar cahaya,
dan malam tiba dengan kesunyian yang memeluk jiwa,
ketahuilah, Tuhanmu tak pernah meninggalkanmu,
tak pernah pula Dia membenci hatimu.


Apa yang menantimu di depan jauh lebih indah
daripada apa yang telah berlalu di belakang.
Kelak, Dia akan memberimu anugerah
yang membuat hatimu puas hingga tak lagi merana


Tidakkah kau ingat?
Dia menemanimu saat kau sendirian, melindungimu kala tak ada support system bagimu
Saat jiwamu gundah, Dia tunjukkan jalan terang penuh petunjuk.
Saat kau merasa kekurangan, Dia cukupkan segalanya untukmu.


Maka jangan abaikan anak yatim yang mendekat,
jangan pula kau keras pada yang datang meminta.
Sebaliknya, sampaikanlah syukurmu,
tunjukkanlah nikmat Tuhanmu dalam kata dan perbuatanmu.


Al-Insyirah: Janji Kemudahan untukmu


Bukankah telah Aku lapangkan dadamu,
hingga beban yang menghimpit terasa ringan?
Bukankah Aku telah mengangkat segala dukamu,
dan menghilangkan berat yang menekan punggungmu?


Aku telah tinggikan namamu,
membuat sebutanmu abadi 
dalam cinta dan doa.
Percayalah, setelah setiap kesulitan, ada kemudahan.
Ya, setelah setiap kesulitan, akan datang kemudahan.


Maka ketika kau telah menyelesaikan satu perjuangan,
bangkitlah, teruskan dengan semangat yang baru.
Dan gantungkanlah seluruh harapanmu,hanya kepada Tuhanmu yang tak pernah meninggalkanmu.


Kawan, tidakkah kita kini bergetar membaca kedua surat cinta dari Allah?


KH Nadirsyah Hosen, Dosen di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia