• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Ubudiyah

Kemuliaan dan Kunci Surga Kaum Perempuan

Kemuliaan dan Kunci Surga Kaum Perempuan
Kemuliaan dan Kunci Surga Kaum Perempuan
Kemuliaan dan Kunci Surga Kaum Perempuan

Bandung, NU Online Jabar
Perempuan dalam Islam memiliki posisi yang sangat tersanjung. Bahkan dalam bentangan sejarah yang ada, Islam dapat dikatakan sebagai agama pertama yang memiliki visi penghormatan terhadap perempuan. 

 

Sebelum datangnya Islam, masyarakat Arab Jahiliyah seringkali merasa malu bila melahirkan anak perempuan sehingga tidak segan membunuh dan menguburkannya hidup-hidup. Begitu pula masyarakat Bani Israel berusaha mengeliminasi perempuan dari keluarga dan rumahnya ketika mereka dalam keadaan haidh. Namun tidak demikian dengan Islam yang mempunyai visi perempuan dengan semboyan “la yukrimuhunna illa karimun, wa la ahanahunna illa kahinun” hanya orang mulia yang memuliakan perempuan, dan hanya orang hina yang menghinakan perempuan. 

 

Wanita atau perempuan sangat mulia, apalagi wanita tersebut sudah menjadi ibu, sebagaimana hadis bahwa surga di bawah telapak kaki ibu, al-jannatu tahta aqdamil ummahati. Begitulah Rasulullah saw. mengajarkan kepada umatnya akan kemuliaan kaum ibu. Wanita dalam Islam mendapat tempat yang mulia, tidak seperti dituduhkan oleh sementara masyarakat, bahwa Islam tidak menempatkan wanita sebagai 'kelas bawah' dalam tatanan kehidupan masyarakat. 

 

Kedudukan mulia kaum wanita itu ditegaskan dalam banyak hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim sebagaimana dikisahkan:

 

 جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَةٍ قَالَ أُمُّكَ قاَلَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوْكَ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ) 

 

"Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw.. Kemudian bertanya: "Siapakah manusia yang paling berhak untuk dihormati?", Nabi menjawab:"Ibumu", kemudian siapa Wahai Nabi?, "Ibumu" jawab Nabi lagi, "kemudian siapa lagi Wahai Nabi?:" Ibumu" kemudian siapa Wahai Nabi? "bapakmu", jawab Nabi kemudian." (HR. Bukhari Muslim)Islam memberikan hak wanita yang sama dengan laki-laki untuk memberikan pengabdian yang sama kepada agama, nusa, bangsa dan negara. Ini ditegaskan dalam al-Mukmin ayat 40


مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فؤلئك يدخلون الجنة يرزقون فيها بغير حساب 

 

"Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab." (QS. al-Mukmin: 40) 

 

Betapa Islam telah meruntuhkan batasan antara laki-laki dan perempuan apalagi dalam hal amal peribadatan. Tidak ada pilih kasih, dalam Islam antara laki-laki dan perempuan. Allah swt akan selalu merespon doa'-do'a dan permohonan kaum muslim baik lelaki maupun perempuan. semua doa itu akan didengarkan oleh-Nya. Begitulah janji-Nya dalam Ali Imran ayat 195.

 

 فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ 

 

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakkan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain." (QS. Ali Imran: 195)


Kunci Surga Kaum Perempuan
Demikian posisi perempuan dalam Islam sehingga Rasulullah saw merasa penting mengaprsiasinya dengan empat hal yang memudahkan perempuan menikmati surga:

 

 اذا صلت المرأة خمسها وصامت شهرها وحفظت فرجها واطاعت زوجها قيل لها ادخلى الجنة من أي ابواب الجنة شئت رواه أحمد 

 

Apabila seorang perempuan melakukan shalat fardhunya yang lima dan berpuasa selama bulan Ramadhan dan menjaga kehormatannya juga ta’at kepada suaminya, maka dikatkanlah kepadanya masuklah ke dalam surga melalui pintu yang engkau mau 

 

Editor: Abdul Manap


Ubudiyah Terbaru