• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Gagasan ISANU KH Choirul Anam: (2) Banyak Santri yang Tak Kenal NU

Gagasan ISANU KH Choirul Anam: (2) Banyak Santri yang Tak Kenal NU
Ketua PCNU Kabupaten Cianjur KH Choirul Anam
Ketua PCNU Kabupaten Cianjur KH Choirul Anam

Bandung, NU Online Jabar
Ketua PCNU Kabupaten Cianjur KH Choirul Anam tengah mangprang (bersemangat) agar NU melahirkan badan otonom baru untuk mewadahi para santri. Kiai Anam sudah memiliki nama untuk wadah tersebut, yitu Ikatan Santri Nahdlatul Ulama (ISANU). 

Menurut Kiai Anam ISANU dibutuhkan karena realitas saat ini tak sedikit santri yang tak mengenal organisasi NU. Namun, sayangnya ia tak menyebutkan secara rinci jumlah santri yang demikian itu.  

“Yang paling memprihatinkan bagi saya pribadi itu santri-santri yang mondok yang mengaji di kiai NU, setamat dari pesantren itu, jangankan jadi pengurus NU, aktif di NU saja enggak. Bahasa saya, jadi NU ge henteu. Yang lebih menyedihkan lagi, tidak sedikit contoh kasus itu alumni pondok pesantren yang ngaji di kiai NU, keluar dari pesantren itu justru bergabungnya dengan organisasi-organisasi yang bersebrangan dengan NU, bahkan yang memusuhi NU. Bahasana kieu, toat jeung ta’dhim teh palebah ngaji, palebah organisasi mah kumaha urang we.

Di sisi lain, kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pusdai Jabar ini, ISANU bertugas memastikan mengkader ulama yang benar-benar warasatul anbiya, mumpuni dalam bidang agama. 

“Sekarang ini mohon maaf, banyak orang sebutannya sudah ulama, tapi fa’ala yaf’ulu-nya saja belum beres dan ini sudah satu gejala yang sangat memprihatinkan, menurut saya,” tegasnya. 

Yang kedua juga mempersiapkan para santri untuk terjun di masyarakat juga menjadi pemimpin formal dan nonformal.

“Contoh misalnya nonformalnya majelis ulama. Itu banyak diduduki orang yang tidak punya basic pesantren. Mau dibawa kemana itu? Namanya saja majelis ulama. Kalau persatuan guru masih mending lah, majelis ulama,” lanjutnya.  

Menurut dia, jumlah santri saat ini sangat banyak. Tapi belum ada mewadahinya. Padahal sudah ada Hari Santri. Tapi organisasi yang mewadahinya tidak. Sementara Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama atau asosiasi pesantren NU, bukan untuk santri, melainkan untuk lembaga pesantren. Dengan demikian perlu adanya ISANU. 

Pewarta: Abdullah Alawi


 


Daerah Terbaru