Purwakarta

IPNU-IPPNU Kecamatan Plered Gelar Diskusi Mingguan: Meneguhkan Arah, Menghidupkan Kembali Ruh Kaderisasi

Senin, 26 Mei 2025 | 10:22 WIB

IPNU-IPPNU Kecamatan Plered Gelar Diskusi Mingguan: Meneguhkan Arah, Menghidupkan Kembali Ruh Kaderisasi

diskusi mingguan bertema “IPNU Hari Ini: Organisasi Kaderisasi atau Event Organizer?” Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Plered pada Ahad (25/5/2025) di Desa Cibogo Girang. (Foto: NU Online Jabar)

Purwakarta, NU Online Jabar
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Plered menggelar diskusi mingguan bertema “IPNU Hari Ini: Organisasi Kaderisasi atau Event Organizer?”. Kegiatan yang berlangsung pada Ahad (25/5/2025) di Desa Cibogo Girang ini diikuti puluhan kader dari berbagai ranting se-Kecamatan Plered.

 

Diskusi menghadirkan Fairuz Abdul Haq sebagai pemantik. Dalam paparannya, Fairuz menyampaikan refleksi kritis terhadap arah gerak organisasi pelajar tersebut. Ia mengajak peserta untuk menilai secara jujur apakah IPNU masih menjalankan fungsi kaderisasi—membebaskan pikiran, membentuk watak pejuang, dan menanamkan nilai perjuangan—atau telah bergeser menjadi lembaga penyelenggara kegiatan yang lebih menonjolkan aspek seremonial.

 

“Kita perlu bertanya secara jujur: ke mana sebenarnya arah IPNU hari ini? Apakah kita masih berada di rel kaderisasi yang membangun kesadaran kritis, atau justru hanyut dalam aktivitas lomba dan panggung hiburan yang sebatas euforia?” ujar Fairuz.

 

Ia menegaskan, IPNU bukanlah perusahaan event organizer, melainkan organisasi kader yang menjadi ruang belajar dan pembentukan karakter pelajar NU. Ketika semangat intelektualitas tergantikan oleh ambisi teknis kepanitiaan, lanjutnya, organisasi berisiko melahirkan pelajar yang kehilangan visi.

 

“Jika arah organisasi tidak segera ditata ulang, kita akan kehilangan pijakan. Kita membutuhkan lebih banyak ruang diskusi dan ruang baca, bukan sekadar panggung hiburan. Sudah saatnya IPNU kembali ke khittahnya: menjadi kawah candradimuka kader muda NU, bukan sekadar EO berseragam,” tegasnya.

 

Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Banyak di antara mereka menyuarakan kegelisahan serupa, bahwa aktivitas organisasi di berbagai tingkatan kerap terjebak pada rutinitas acara tanpa ruang refleksi yang memadai. Beberapa peserta juga berbagi pengalaman tentang minimnya forum diskusi kritis di tingkat ranting maupun PAC.

 

“Diskusi mingguan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi menjadi ruang evaluasi bersama dan momen untuk menyalakan kembali semangat kaderisasi. Kami ingin membentuk pelajar yang aktif, kritis, memiliki jiwa kepemimpinan, serta teguh memegang nilai keislaman dan kebangsaan,” ujar Ketua IPPNU Plered, Siti Hana Mariam.

 

Kegiatan ditutup dengan ajakan untuk menjaga semangat diskusi sebagai bagian dari upaya membangun budaya literasi dan dialog yang sehat di tubuh IPNU-IPPNU Kecamatan Plered.

 

“Kalian luar biasa. Ini adalah langkah awal untuk menyalakan kembali api kaderisasi. Mari jaga nyala ini dan teruskan ke setiap ranting,” pungkas Fairuz.