• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Profil

Sitoresmi Adiningtyas, Kader IPPNU Pesantren Al-Ittihad Cianjur Bercita-cita Jadi Hafidzah dan Perawat

Sitoresmi Adiningtyas, Kader IPPNU Pesantren Al-Ittihad Cianjur Bercita-cita Jadi Hafidzah dan Perawat
Sitoresmi Adiningtyas, Kader IPPNU Pesantren Al-Ittihad Cianjur Bercita-cita Jadi Hafidzah dan Perawat
Sitoresmi Adiningtyas, Kader IPPNU Pesantren Al-Ittihad Cianjur Bercita-cita Jadi Hafidzah dan Perawat

Cianjur, NU Online Jabar
Nama lengkapnya Sitoresmi Adiningtyas yang akrab dipanggil Tyas, mojang cantik yang kini aktif di kepengurusan Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pondok Pesantren Al-Ittihad Cianjur. Selain aktif ber-IPPNU, Tyas juga seseorang yang bercita-cita jadi penghafal Al-Qur'an atau Hafizhah.


Putri dari pasangan Bapak Dedi Iskandar dan Ibu Yuni Wati ini mengatakan, ia aktif di IPPNU berawal dari keinginan mengikuti kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Latihan Kader Muda (Lakmud) di PK IPPNU Pesantren Al-Ittihad.


"Dalam kegiatan Makesta tersebut saya diajarkan bagaimana mencintai Indonesia, belajar memahami Ahlusunnah Waljamaah Annahdliyyah, kepemimpinan, keorganisasian, dan tentunya menjadi seorang wanita yang lebih baik," ucap Tyas kepada NU Online Jabar, Selasa (17/01).


Adapun awal mula aktif Tahfidz, santriwati asal Kota Kembang ini menyampaikan, bermula dari mengikuti pengetesan ekstrakurikuler tahfidz dan lulus setelah mengikuti 3 kali ujian mencakup tahsin dan hafalan.


"Alhamdulillah setelah satu tahun aktif di ekstrakurikuler ini, kini tahfidz menjadi program unggulan Pondok Pesantren Al-Ittihad," kata gadis yang bercita-cita jadi perawat dan hafidzah.


Kemudian, pelajar kelas 12 IPA 4 SMA Al-Ittihad Cianjur ini memiliki alasan khusus masuk IPPNU yaitu ingin berperan aktif memajukan kaum perempuan dan berharap diakui sebagai santrinya mbah Hasyim Asy'ari.


"Kalau untuk tahfidz tentu saya ingin istiqomah dalam belajar, menjaga, dan menghatamkan hafalan 30 juz. Insya Allah," imbuhnya sembari tersenyum.


Menurutnya, terkadang sulit membagi waktu antara kegiatan sekolah, pesantren, tahfidz, dan IPPNU. Tetapi perlahan-lahan bisa mengatur itu semua. "Senang bisa berkumpul dengan para penghafal Al-Qur'an dan orang-orang yang altif dalam ilmu ke-NU-an.


Tyas berharap bisa terus bersama-sama mempelajari dan mengamalkan ilmu bagi orang banyak. "Semoga mendapatkan syafaat Rasulullah dan keridhoan Allah SWT," tandasnya menutup pembicaraan.


Pewarta: Wandi Ruswannur
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Profil Terbaru