Profil

Profil H Ajan Sunarya, Usaha Berfilosofi Ukhuwah dan Keikhlasan 

Kamis, 19 Desember 2024 | 07:02 WIB

Profil H Ajan Sunarya, Usaha Berfilosofi Ukhuwah dan Keikhlasan 

H Ajan Sunarya, yang menekuni usaha struktur-konstruksi baja, di bengkelnya di Jalan Cibolerang, Kota Bandung, Rabu (18/12/2024). (Foto: NU Online Jabar)

Sedari masa sekolah, sudah terbiasa tolabul ilmi sembari nyambi usaha. Sepulang sekolah atau di saat libur, kerap membantu di tempat usaha kakaknya yang melakoni pengelasan, membuat rangka besi-beton, pekerjaan pagar teralis, dan konstruksi baja. Hal itu dilakukannya dibarengi tekad meringankan beban orang tua di kampung halaman, serta sedikit-banyak ihtiar membantu perekonomian keluarga.


"Selain itu, di lain saat, juga menjadi calo, perantara antara pembeli dan penjual besi di sekitar Pasar Jatayu atau Pasirkoja," ujarnya.


Nah, dialah H Ajan Sunarya, pelaku usaha pekerjaan konstruksi baja. Bermula usai setamatnya dari Jurusan Bangunan STMN 5 Bandung tahun 1990, dia langsung terjun bekerja di bengkel las di seputaran Pasirkoja, Kota Bandung. Sekitar empat tahun bekerja di beberapa tempat,  lalu lahir tekad untuk membuka usaha sendiri. Menyewa tempat di dekat stopan Pasirkoja, usahanya perlahan tumbuh berkembang.


"Alhamdulillah, kuncinya adalah seringnya bersilaturahmi dan bertukar pikiran. Kenalan bertambah, orderan pun terbilang tak pernah sepi," ucapnya, saat ditemui di bengkelnya di Jalan Cibolerang, Kota Bandung, Rabu (18/12/2024).


Ternyata, yang menjadi pelanggannya itu di antaranya adalah guru-gurunya semasa di STM. Dari para gurunya itu, dia sering mendapat order, seperti pekerjaan pengelasan, membuat tangga, kanopi, atau memasang pagar besi, serta konstruksi baja.


"Selain memberi ilmu, beliau para guru itu kerap membuka peluang dan jalan bagi kemajuan usaha muridnya. Saya tak akan pernah lupa akan jasa dan usaha para guru itu," kata H Ajan Sunarya.


Pun demikian, di tengah menekuni usahanya itu, dia selalu mengajak teman-temannya semasa sekolah untuk bersama melakukan pekerjaan. Baginya, menjalankan usaha tak hanya hubungan pekerjaan semata, namun dibarengi visi membangun dan memperkokoh ukhuwah.


"Memperkuat ukhuwah dan maju bersama, insya Allah akan selalu menjadi landasan saya dalam menjalankan usaha," tuturnya.


Pahit manis dirasakannya selama menekuni usahanya, termasuk beberapa kali terkena tipu. Ya begitulah, pekerjaan selesai, namun pembayaran tak sesuai dengan perjanjian. Hal itu baginya tak diambil pusing, namun dihadapi dengan keikhlasan. Karena yang terpenting adalah janganlah kita menipu, sebab hasil dari menipu itu tak akan berkah dan bakal menyempitkan jalan rezeki.


"Rezeki telah diatur oleh Sang Maha Pengatur. Saat ini mengalami ditipu dan merugi, eh ternyata ada saja gantinya yang tak disangka-sangka datangnya, dengan hasil berlipat dan halal," katanya.


H Ajan Sunarya pituin Samarang, Kabupaten Garut, yang lahir tanggal 5 Juli 1971. Menekuni usaha pekerjaan struktur konstruksi baja sejak 1993. Dari belasan tahun menyewa tempat usaha, alhamdulilah kini bengkelnya menempati lahan milik sendiri seluas 154 meter persegi. Kini bertempat tinggal di kompleks perumahan kawasan Cibolerang.


Perjalanan memasang konstruksi baja di hampir semua daerah di Pulau Jawa, hingga melanglang ke Pulau Buton, Makassar serta Jeneponto di Sulawesi. Terbanyak, pemasangan struktur konstruksi baja itu untuk bangunan pabrik, perkantoran, atau gudang.


"Filosofi menjalankan usaha itu disandarkan pada keikhlasan dan selalu syukuran, serta membangun ukhuwah yang dilandasi kepercayaan dan saling menghargai sesama," papar H Ajan Sunarya yang dianugerahi tiga anak ini.


Baginya, kegiatan usaha selain merupakan ibadah dalam menafkahi keluarga, juga bagaimana agar hasil usaha itu maslahat untuk orang banyak dan lingkungan. Karenanya, selain menjalin harmonisasi sesama karyawan, dia selalu ihitiar menularkan pemahaman bahwa perusahaan itu merupakan sebuah ikatan keluarga besar.


"Kunci keberhasilan usaha struktur konstruksi baja itu yakni ketelitian. Teliti dalam pemilihan jenis barang, perhitungan ukuran yang selaras dengan komposisi bentuk bangunan, juga dalam hal gambar desain strukturnya. Selebihnya, selalu sabar, tawakal, ikhlas, dan berserah diri pada-Nya," kata H Ajan Sunarya, mengakhiri perbincangan.