• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Profil

KH Syarif Tahmid Lakukan Tirakat Khusus Demi Kemajuan NU Indramayu

KH Syarif Tahmid Lakukan Tirakat Khusus Demi Kemajuan NU Indramayu
Rais Syuriyah PCNU Indramayu KH Syarif Tahmid (Foto: NU Online Jabar/Iing)
Rais Syuriyah PCNU Indramayu KH Syarif Tahmid (Foto: NU Online Jabar/Iing)

Salah satu kunci kemajuan dan keberhasilan berbagai program keumatan yang dijalankan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu adalah “tirakat” dan doa dari para kiai yang berada dalam jajaran syuriyah yang dipimpin oleh Rais Syuriyah KH Syarif Tahmid. 

KH Syarif Tahmid adalah sosok ulama wira’i pengayom umat. Dengan keluasan ilmunya dan kehidupannya yang bersahaja juga ahli tirakat, IA secara istiqamah memimpin doa khusus yang digelar di gedung Pusat Dakwah Nahdlatul Ulamam Jln. Gator Subroto No. 09 Indramayu. Doa khusus tersebut dilaksanakan setiap bulan sekali dan telah berjalan selama 13 tahun berturut-turut setiap tanggal 11 bulan Hijriah atau biasa disebut sewelasan.

Doa khusus itu berupa pembacaan Manaqih Syekh Abdul Qadir Jaelani yang digelar mulai ba’da dzuhur sampai ashar dan diikuti ratusan jamaah yang terdiri dari jajaran syuriyah, tanfidziyah para santri serta berbagai unsur NU lainnya. KH Syarif Tahmid, kepada NU Online Jabar, Selasa (18/08) menjelaskan, salah satu kegiatan rutin syuriyah adalah LaIlatul Ijtima, namun pelaksanaannya diubah menjadi siang hari sehingga bisa disebut dengan Naharul Ijtima, dengan agenda tunggal doa khusus untuk kemajuan PCNU Indramayu berupa pembacaan manaqib.

“Tujuan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir JaIani, selain untuk menghidupkan tradisi NU, juga untuk mendoakan secara khusus demi kemajuan NU dan kesuksesan semua program yang dijalankan. Semoga karomah Syekh Abdul Qadie JaIani bisa dirasakan oleh kita semua sehingga NU di Indramayu dijaga, semakin maju dan programnya dapat dirasakan oleh umat,” ujar kiai yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Kempek Cirebon (1957-1963), Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ilmi Asy-Syar’ie  (MIS) Sarang Rembang (1963-1966), Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak (1966-1969), Pondok Pesantren Lasem Rembang (1969-1970) dan Pondok Pesantren Kaliwungu Kendal (1970-1971) ini. 

KH Syarif Tahmid selain istiqamah melakukan doa khusus, juga secara pribadi melakukan tirakat berupa puasa dan saat berbuka tidak makan nasi dan hanya makan jagung (ngrowot). Kebiasaan tirakat dan ngrowot telah beliau lakukan sejak kecil dan terus dilakukan hingga sekarang. 

“Saya yakin masih banyak kiai yang melakukan tirakat khusus untuk mendoakan NU. Kenapa organisasi ini bisa tegak berdiri hingga sekarang bahkan telah mencapai kemajuan yang luar biasa adalah berkah riyadhah atau tirakat para kiai, termasuk di Indramayu, masih banyak kiai yang melakukan tirakat dengan caranya sendiri-sendiri,” ungkap kiai kelahiran Indramayu 11 Agustus 1945 ini dan tinggal di Dusun Bunder RT. 02 RW. 01 Desa Patrol, Kecamatan Patrol, Indramayu. 

Suami dari Nyai Hj Nadroh ini selain menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Indramayu, juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Assyarifiyyah Sunan Gunung Jati Patrol dengan santri yang banyak dan menjadi pembinan yayasan yang membawahi  pendidikan formal diantaranya TK Muslimat NU, PAUD, SD NU, Madrasah Tsanawiyah NU, Madrasah Aliyah NU, Diniyah Takmilyah, Madrasah Hidayatus Syarifiyyah (MHS) dan pengajian-pengajian rutin (majlis ta’lim). 

“Lembaga-lembaga yang kami dirikan tersebut bertujuan untuk mencetak peserta didik yang mampu mengartikulasikan peradaban Islam Nusantara berbasis kurikulum berkarakter dalam kerangka transformasi sosial yang humanis-religius dan memiliki akhlak yang mulia dengan pola mengintegrasikan pendidikan dengan pesantren,” kata Ayah dari enam orang anak ini, masing-masing bernama  Wiwik Fasiha, Muhammad Afifi, Ibnu Ubaidillah, Ade Umar Syarif, S.Farm, Muhammad Syukron Syarif, Alamul Huda. 

KH Syarif Tahmid meskipun harus mengurusi umat, ngaji dan mendidik santrinya, tetapi tidak berpangku tangan, untuk menghidupi keluarganya sehari-hari beliau menjadi petani bawang merah. Beliau Aktif di NU sejak tahun 1971 mulai dari tingkat ranting, MWCNU dan PCNU dengan posisi sebagai rais syuriyah. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua MUI Kecamatan, Ketua KBIH kecamatan dan sekarang menjabat sebagai Penasehat KBIHNU Indramayu. 

“Setelah selesai menjadi Rais Syuriyah di MWCNU Kecamatan Sukra pada tahun 1981, saya dijadikan Wakil Rais Syuriah di PCNU Kabupaten Indramayu pada Rais Syuriyahnya KH Hadori, KH Amin Mubarok sampai dengan KH Masduqi. Kini amanah menjadi Rais Syuriyah PCNU harus saya emban. Sesungguhnya amanah ini sangat berat dan masih banyak kiai lain yang lebih pantas menyandangnya, tetapi karena AHWA pada saat itu memutuskan saya yang harus memikul amanah ini maka dengan ikhlas saya menerimanya. Saya berharap semua warga NU bersatu padu, kompak dan terus melakukan inovasi demi kemaslahatan umat,” pungkas kiai yang dikenal selalu bertutur kata halus, murah senyum dan selalu hadir mengikuti berbagai kegiatan NU tanpa kenal lelah. 

Penulis: Iing Rohimin
Editor: Abdullah
Alaw
 


Editor:

Profil Terbaru