• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 17 April 2024

Profil

Konferwil XVIII NU Jabar

KH Juhadi Muhammad, Kiai Pengusaha yang Terpilih Jadi Ketua PWNU Jabar

KH Juhadi Muhammad, Kiai Pengusaha yang Terpilih Jadi Ketua PWNU Jabar
Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar terpilih KH Juhadi Muhammad (Foto: Dok. Pribadi)
Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar terpilih KH Juhadi Muhammad (Foto: Dok. Pribadi)

KH Juhadi Muhammad, nama yang tak asing di Indramayu maupun Jawa Barat. Sosok kiai sekaligus pengusaha perikanan di Indramayu itu memimpin PCNU selama tiga periode berturut-turut sejak periode tahun 2006 hingga tahun 2021. 

 

Kang Haji Juhadi, demikian ia biasa dipanggil, adalah putra dari tokoh ulama di Karanganyar, Pasekan, Indramayu, yaitu KH Muhammad dan ibu Nyai Hj Rokilah. Ia lahir pada 14 Januari 1968. Sejak kecil, ia telah dididik dalam lingkungan keluarga yang taat beragama dan kesehariannya diisi dengan pendidikan keagamaan di keluarga serta lingkungannya. 

 

Setelah menempuh pendidikan SD, ia kemudian dikirim oleh orang tuanya untuk mesantren di Babakan Ciwaringin Cirebon pada (1982-1985). Lalu melanjutkan ke Pesantren Lirboyo, Kediri selama tiga tahun. Ia lulus pada 1988. 

 

Selepas menuntut ilmu di pesantren, Juhadi muda mulai aktif terjut di tengah masyarakat sambil merintis usaha di bidang perikanan. Ia menjadi bakul udang. Sedikit demi sedikit, usahanya berkembang.  Usaha budidaya tambak udang dan bandeng, ia lakoni hingga sekarang. 

 

Suami dari Hj Maskunah ini, dikenal sebagai sosok yang ulet, gigih dan pantang menyerah dalam mengembangkan usahanya. Ia juga dikenal sebagai pengusaha perikanan yang kreatif dan inovatif karena berhasil menemukan berbagai terobosan baru dalam teknik budidaya. 

 

“Saya mulai merintis usaha sejak nol. Saya bisa berkembang seperti saat ini adalah berkat karunia Allah SWT, juga kerja keras dan prinsip pantang menyerah. Kita harus memiliki basis ekonomi yang kuat untuk berjuang mengembangkan agama atau khidmah pada NU, agar tidak jadi peminta-minta atau memanfaatkan organisasi untuk kepentingan sendiri. Kita jangan mencari hidup di NU tetapi kita harus bisa menghidupi NU,” ujar KH Juhadi Muhammad kepada NU Online Jabar. 

 

Ia juga mengembangkan usaha ke bidang transportasi, kesehatan, konstruksi, perumahan dan berbagai jenis usahanya lainnya di bawah bendera PT Dua Putra Persada.
Setelah sukses membangun usaha, Kang Juhadi mulai merintis lembaga pendidikan agama dengan mendirikan  Yayasan Al Hidayah pada tahun 2000. Kini yayasan ayah empat putra ini mengelola pondok pesantren, Madrasah Diniyah, SMP NU, SMK NU dan SMA NU. 

 

Khidmah di PCNU Indramayu dimulai oleh Kang H Juhadi sejak tahun Tahun 2001-2006 dengan jabatan sebagai bendahara. Pada 2006 ia terpilih sebagai Ketua PCNU dan terus dipercaya untuk menakhodai organisasi keagamaan terbesar di Indramayu itu hingga tiga periode berturut-turut. 

 

Berbagai keberhasilan PCNU Indramayu di bawah Kiai Juhadi antara lain mendirikan Gedung Pusat Dakwah NU, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji NU, mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam NU, dan memajukan LAZISNU hingga mendapat kepercayaan besar dari warga dalam penyaluran ZIS. Selain menjadi Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi daerah maupun nasional, di antaranya menjadi Ketua Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (KOMPI), Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Provinsi Jawa Barat, Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dan beberapa organisasi lainnya. 

 

“Apa yang saya lakukan selama ini, semata-mata untuk khidmah pada kiai, berjuang untuk kebesaran NU. Saya memegang prinsip, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Keberhasilan dan kemajuan yang NU Indramayu raih, bukanlah keberhasilan saya pribadi melainkan keberhasilan seluruh warga Nahdliyin,” ujarnya.

 

Kini kiai pengusaha itu terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat. Ia akan mendampingi KH Dr Abun Bunyamin yang terpilih sebagai Rais Syuriyah. Keduanya terpilih dalam Konferensi Wilayah XVIII NU Jabar, 30-31 Oktober 2021.

 

Penulis: Iing Rohimin

 

Artikel ini pernah dimuat di NUJO
 


Editor:

Profil Terbaru