Profil

Hari Haryono, Kepala Desa Penggerak Nahdlatul Ulama di Cileunyi Wetan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:58 WIB

Hari Haryono, Kepala Desa Penggerak Nahdlatul Ulama di Cileunyi Wetan

Hari Haryono, Kepala Desa Penggerak Nahdlatul Ulama di Cileunyi Wetan. (Foto: NU Online Jabar)

Kabupaten Bandung, NU Online Jabar
Warga Desa Cileunyi Wetan pasti tidak asing lagi dengan sosok Hari Haryono. Beliau merupakan Kepala Desa Cileunyi Wetan yang dikenal sebagai pemimpin muda berintegritas dan dekat dengan masyarakat.

 

Kedekatannya dengan warga terlihat dari upayanya merangkul berbagai elemen masyarakat melalui beragam kegiatan yang diadakan di berbagai wilayah desa. Kegiatan olahraga seperti Fordes yang diadakan setiap tahun, serta program budaya, sosial, lingkungan, kepemudaan, dan keagamaan, semuanya mendapat dukungan penuh dari Hari Haryono.

 

Sebagai tokoh muda yang berprestasi, Hari Haryono pernah menerima penghargaan sebagai Pembina Karang Taruna terbaik se-Kabupaten Bandung. Di bidang keagamaan, perayaan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi dan Muharraman rutin digelar setiap tahun.

 

Gedung Olahraga (GOR) Desa Cileunyi Wetan menjadi salah satu fasilitas yang sering digunakan untuk kegiatan keagamaan yang digagas Nahdlatul Ulama. Bersama PAC Ansor, MWC, dan Ranting NU Cileunyi, Hari Haryono menjadi penggerak aktif dalam kegiatan keagamaan di wilayahnya, mendorong perangkat desa, RT, RW, dan masyarakat untuk turut serta dalam berbagai kegiatan tersebut.

 

Secara struktural, Hari Haryono aktif di MWC Cileunyi dan menjadi Pembina PAC Ansor Cileunyi. Ia juga merupakan lulusan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan ke-6 Kabupaten Bandung, yang semakin memperkuat perannya dalam mendukung NU di daerahnya.

 

Tak hanya di GOR Desa, eks Terminal Cileunyi yang berada di wilayah desa tersebut juga kerap menjadi lokasi kegiatan Nahdlatul Ulama. Hari Haryono adalah pemimpin yang patut dicontoh berkat dedikasi dan perjuangannya, yang tidak hanya fokus membangun fasilitas fisik, tetapi juga memperhatikan pembangunan mental generasi muda dan masyarakat.

 

"Saya tidak memiliki pondok pesantren, namun Cileunyi dikenal sebagai daerah pesantren dan santri. Karena itu, saya berusaha mengimbangi dan mendukung setiap kegiatan keagamaan, serta mensupport organisasi keagamaan apapun yang bersama-sama membangun Cileunyi, termasuk Nahdlatul Ulama," ungkap Hari Haryono.

 

Kontributor: Nasihin