• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Pangandaran

Hima BKPI STITNU Gelar Workshop Kesehatan Mental 

Hima BKPI STITNU Gelar Workshop Kesehatan Mental 
Hima BKPI STITNU Gelar Workshop Kesehatan Mental (Foto: NUJO/Soleh)
Hima BKPI STITNU Gelar Workshop Kesehatan Mental (Foto: NUJO/Soleh)

Pangandaran, NU Online Jabar
Himpunan mahasiswa (Hima) Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) STITNU Al-Farabi Pangandaran menggelar workshop kesehatan mental bertajuk ‘Refleksi Diri untuk Kesehatan Mental’, Kamis (23/06). 

 

Acara yang diselenggarakan di Aula Kampus STITNU Al-Farabi Pangandaran ini dihadiri Ketua STITNU Alfarabi Pangandaran Drs. Asep Saepurrohman, Ketua Prodi BKPI Ade Nurzaman, dan seluruh Ketua Ormawa, BEM, DPM, Hima MPI, PIAUD,dan BKPI.

 

Ketua HIMA BKPI Amarulloh menyebut acara workshop yang digelar merupakan kelanjutan dari acara webinar yang telah diselenggarakan sebelumnya.

 

"Acara Workshop kesehatan mental Ini merupakan acara lanjutan dari acara Webinar Kesehatan mental, hanya saja webinar membicarakan teori kalo workshop lebih banyak praktik," terangnya. 

 

Ketua BEM STITNU, Ujang Sirojul Fauzi mengatakan kegiatan workshop kali ini sudah sangat menjalur sesuai dengan jurusan. Karena Hima merupakan tangan kanannya BEM untuk menampung aspirasi dan membimbing serta memfasilitasi mahasiswa di lingkungan jurusannya.

 

"Hima itu melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kemahasiswaan di tingkat jurusan yang berkaitan dengan pengembangan penalaran dan keilmuan serta sikap profesi sesuai bidang ilmu dan program studi  yang ada dijurusannya masing masing," tambahnya.

 

Kegiatan tersebut diisi langsung oleh dua narasumber dosen STITNU yang kompeten dalam ilmu sikologi yakni Nishfa Farid dan Syarifah.

 

"Saya berharap dengan adanya kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Hima ini, mampu memberikan wawasan serta menambah kapasitas  intelektual temen temen mahasiswa",tutup Sirojul Fauzi.

 

Ketua Prodi BKPI Ade Nurzaman mengatakan, ada dua faktor dalam fenomena sosial atau masyarakat yang sering kita dengar tentang kriminal, individu yang memiliki gangguan atau sakit jiwa, mudah marah, mudah menyalahkan orang lain.

 

"Faktor tersebut yakni pendidikan atau perlakukan orang tua ketika masih kecil dan ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan diri pada lingkungannya," jelas Ade Nurzaman.

 

Ketua STITNU Alfarabi Pangandaran mengatakan, lulusan BKPI  ini sangat dibutuhkan di setiap lembaga, terutama di lembaga pendidikan. Ia berharap Mahasiswa STITNU kuliah dengan sebaik-baiknya.

 

"Harapan saya ada riview bahwa kemampuan sarjana lulusan BKPI ini adalah konseling, secara praktik bukan secara teoritis," pungkas Asep.

 

Pewarta: Soleh Hidayat
Editor: Agung Gumelar


Pangandaran Terbaru