Kuluwung

Mencari Tuhan di Buram Jendela

Jumat, 24 Juni 2022 | 08:00 WIB

Mencari Tuhan di Buram Jendela

(Ilustrasi/Nasihin)

Di balik jendela diantara sekat
Hujan, beradu, berdenting
Bergolak 
Seperti pengap menguap
Di dalam ruang temaram

 

Tirai berayun ditiup angin
Kaca jendela semakin berembun membekap sisa cahaya sore
Menahan hangat tanpa perapian

 

Menatap arah utara
Hanya tembok menjegal keinginan 
Menatap timur 
Temaram lampu dibekap sepi

 

Kaca jendela yang berembun 
Di bingkai kayu yang terkelupas Angin berhembus bersama butir air
Merayap, mendekap di kaca jendela

 

Hujan belum reda

Langit semakin pekat

Rumah-rumah terkunci

Serangga berhenti bernyanyi

 

Malam terlarut tanpa rupa
Pagar bambu tak berderit
Lukisan dinding diam terpaku
Lampu sumbu tanpa pelita

 

Satu... dua... tiga, menit berlalu
Harapan berhenti tanpa tanda baca
Saat kantuk menyerang tanpa permisi
Membajak kelambu membisu

 

Air berderap di genting
Daun tak lagi bergoyang 
Orang-orang tua terlelap
Anak-anak mendekap

 

Kata berlanjut koma
Tertidur, 
Terlelap...
Berbaringlah hening 

 

Senyaplah...
Di dekapan selimut malam
Jendela tak lagi berembun
Tergusur terlepas

 

Lelaplah di pangkuan cerita
Kisah-kisah dongeng antah berantah
Tuhan...
Yang tak pernah terbaca di kaca jendela

 

Nasihin, Lesbumi Kabupaten Bandung