• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Ngalogat

Tiba-tiba Kiai Beri Ijazah Terhindar dari Wabah

Tiba-tiba Kiai Beri Ijazah Terhindar dari Wabah
Berdoa (Ilustrasi: NU Online)
Berdoa (Ilustrasi: NU Online)

Oleh Ilham Abdul Jabar

Berbagai cara sudah banyak pemerintah lakukan agar bisa memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19, mulai dari mengkampanyekan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Merasa kurang, M-nya kurang, ditambah menjadi 5  yaitu menjauhi kerumunan dan menghindari mobilitas dan interaksi. 

Kiai-kiai di pesantren-pesantren selain melakukan 5 M, mereka juga mendawamkan doa serta ijazah khusus terhindar dari wabah. Contohnya di Pondok Pesantren Al-Hikmah Mugarsari. Pondok pesantren ini dipimpin kiai muda kelahiran Tasikmalaya 7 April 1989, KH Ricky Assegaf.

Seperti biasa di malam Senin selalu diadakan ngaji umum yang diisi kiai RICKI. Kitab yang dikajinya adalah Ta'lumul Muta'alim karya Syekh Azarnuji. 

Waktu itu, ketika saya ikut ngaji. Tiba-tiba di tengah pembahasan sang kiai seakan-akan mengingat sesuatu. Kemudian ia berucap: 

"بسم الله ثِقَةً بِاللّه و تو كُلاً عليه."

"Itu wirid agar terhindar dari Covid-19," kata kiai berambut panjang itu.

Sontak semua santri termasuk saya pun menjawab qabiltu (saya menerima doa itu). Bagi kalangan pesantren, doa dari kiai menjadi upaya batiniyah terhindar dari wabah di samping selalu mematuhi protokol kesehatan. 

Menurut kiai saya itu, doa itu boleh dibaca di manapun dan kapanpun, asal jangan di tempat najis seperti di toilet. Menurutnya, doa itu minimal baca 3 kali di setiap kerumunan, mau makan, minum, dan yang lainnya.

"Wirid ini bapak terima dari guru bapak, KH Ii Abdul Basit, Pimpinan Pesantren Sukahideng Kabupaten Tasikmalaya," terang kiai yang juga Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tasikmalaya itu.

"Wirid ini boleh disebar luaskan, silakan jika ada yang mau, berikan saja," katanya sambil menutup kitab tanda pengajian berakhir.

Penulis adalah santri yang mengabdikan diri di Pesantren Al-Hikmah Mugarsari Kota Tasikmalaya
 


Ngalogat Terbaru