• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Ngalogat

Solusi Pembelajaran Kitab Kuning yang Cepat Memakai Metode Auzan

Solusi Pembelajaran Kitab Kuning yang Cepat Memakai Metode Auzan
KH. Yasyif Maemun Syaerozie ( Penemu Metode Auzan/Cara Belajar Cepat Shorof & Nahwu). Pengasuh Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon. (Foto: NUJO/Arif)
KH. Yasyif Maemun Syaerozie ( Penemu Metode Auzan/Cara Belajar Cepat Shorof & Nahwu). Pengasuh Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon. (Foto: NUJO/Arif)

Metode Auzan adalah sebuah metode terobosan membaca kitab kuning karya ulama salafussholih dengan cepat. Metode ini berdiri pada tahun 2015 yang digagas langsung oleh KH Yasyif Maemun Syaerozie selaku dewan pengasuh Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon.

 

Beliau menggagas sebuah metode Auzan ini karena termotivasi oleh kemajuan zaman yang
menuntut serba cepat dan ketika dihadapkan pada kondisi saat ini, metode dulu itu belum mampu menjawab tantangan kemajuan zaman tersebut, karena metode dulu masih membutuhkan waktu yang lama dalam proses belajar, dengan digagasnya metode Auzan ini beliau KH Yasyif Maemun Syaerozie menawarkan cara cepat belajar ilmu gramatikal arab (shorof dan nahwu) dengan hitungan waktu 6 bulan saja.

 

Yang mana metode auzan ini mempunyai tiga pendekatan dalam belajar, yakni:

1.    Tartibul Al- masa’il (meruntutkan masalah atau pembahasan sesuai dengan nalar keindonesiaan).

2.    Tamyiz Al-Masa’il (memaparkan pembahasan secara tertuju dan jelas).

3.    Taqdir Al-Masa’il (membahas masalah –masalah yang disesuaikan dengan kebutuhan). 

 

Dalam perkembangannya metode auzan ini tidak hanya bergerak pada ruang lingkup shorof nahwu saja tetapi pada fan-fan ilmu yang lainnya pun dikembangkan. Mulai dari fiqih, Qawaidh fiqih, ushul fiqih, hadist, tauhid dan lain sebagainya.

 

Dalam proses belajar di metode auzan ada tiga tingkatan yang harus ditempuh oleh para santri:
1.    Qiro’ah Pada tingkatan ini para santri di kenalkan dengan ilmu shorof nahwu mulai dari wazan, sighot, binna , membedakan antara kalimat fiil , isim dan huruf
2.    Tarjamah di tingkatan kedua para santri di tuntut untuk bisa mandiri dalam mencari makna, tarkiban, dan menerjemahkan
3.    Insya Tingkatan ke tiga para santri di tuntut bukan hanya membaca kitab dan menerjemahkan namun harus bisa menguasai beberapa fan ilmu seperti Ilmu Fiqh, qowaidh Fiqh, Hadist, ushul fiqh dll. Dan salah satu kegiatan yang menunjang pada tingkatan yang terakhir adalah menerbitkan karya ilmiah

 

Dan alhamdulillahnya beberapa pesantren di berbagai wilayah seperti Brebes, Indramayu,bandung, Banten, bekasi dll, sistem belajarnya menggunakan metode auzan. Mudah- mudahan ke depannya metode auzan menjadi washilah bagi para mubtadi (orang yang baru belajar gramatika arab) untuk memahami kutub turots (Literasi Klasik) karangan para ulama salafussolihin. Wallhu a’lam…

 

Khodimul Auzan Pondok Pesantren Assalafie Babakan


Ngalogat Terbaru