Bogor, NU Online Jabar
Rais Syuriyah PCNU Kota Bogor KH Mustofa Abdullah Abdullah bin Nuh adalah sosok yang akrab dengan anak-anak muda. Abah Toto, demikian ia biasa dipanggil oleh para santri dan para pengurus NU Kota Bogor, penuh akrab anak-anak kepada bapaknya. Ia merupakan Ketua MUI Kota Bogor sekaligus sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Bogor yang penuh tata krama berakhlak mulia. Sosok yang wira'i penuh ketawaduan, sekalipun ia tokoh nomor wahid di Kota Bogor.
Pagi ini kami mengawal Abah Toto dalam perjalanan menuju Bandung untuk menghadiri acara puncak Konferwil PWNU Jabar, dengan bertemakan 'Kemandirian NU untuk Kemaslahatan Umat.'
Para pengurus PCNU Kota Bogor nampak sudah menunggu, dikarenakan jadwal pemberangkatan pukul 5 pagi. Tampak juga, beberapa perwakilan dari MWCNU Kota Bogor yang baru saja dilantik pada momen Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021.
Perjalanan menuju Bandung diisi obrolan penuh hikmah. Abah menjelaskan bagaimana Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang sangat perhatian akan kesehatan. Ini nampak pada Hadits Nabi SAW,
نحن قوم لا نأكل حتى نجوع وإذا أكلنا لا نشبع
“Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang,“.
Penelitian modern juga menunjukkan bahwa makan secukupnya (tidak berlebihan), juga berdampak bagi umur seseorang. Penemuan Kalluri Suba Rao, seorang ahli biologi melekuler membuktikan, makan sedikit memungkinkan tubuh untuk lebih berkonsentrasi memperbaiki dirinya sendiri, sehingga kegiatan perbaikan DNA, membuang zat-zat toksin keluar tubuh, dan regenerasi sel-sel rusak dengan sel sehat dapat berlangsung lebih optimal.
Pernyataan di atas menguatkan cerita Abah Toto bahwa hadits Nabi Muhammad itu sungguh baik sekali untuk diamalkan oleh kita sebagai umatnya.
"Signal kenyang itu 20 menit baru sampai ke otak. Artinya kita bisa makan berpiring-piring. Sebaliknya untuk signal lapar itu langsung terkonfirmasi ke otak," ucap Abah Toto, pimpinan Yayasan Al-Ghozaly itu.
Pewarta: Abdul Hakim Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
