Kenapa Lafadz 'Malaikat' Pake Ta' Marbutah, kan Bukan Perempuan?
Oleh: Ilham Abdul Jabar
Setiap Senin sore, saya sudah terbiasa ngajar kitab Sharaf Kailani di kelas Ibtidaiyah dua. Sebelum ngaji diakhiri, saya selalu membuka pertanyaan kepada santri-santri, seputar ilmu yang sudah dibahas.
"Silahkan, ada yang ingin bertanya?" Kata saya, sambil menutup kitab.
"Saya, A," pekik seorang santriyah sambil mengacungkan pulpen logatannya.
"Silahkan, tanya apa ?" Sambil mata saya tertuju padanya.
"Begini, A, yang saya tahu, ta marbuthah itu makna lafadznya untuk perempuan dan semisalnya. Nah kenapa lapadz malaikat itu pake ta' marbutah? Apa malaikat itu perempuan?" Katanya sambil malu-malu.
Kebetulan saya tahu tentang hal itu dan yakin jawaban saya benar. Saya jawab bahwa “ta” yang terdapat pada kata ملائكة jama' dari ملك, bukan menunjukkan makna perempuan, namun berfungsi untuk taukid (mengukuhkan) arti jamaknya (arti banyak) bukan memberi arti ta’nits (wanita).
Untuk penjelasannya bisa dilihat dalam kitab Al-Kulliyyaat karya Abul Baqa' jilid 1 Halaman 254.
التاء : هي تجيء لمعان كلها راجع إلى التأنيث وتاء الجمع… وتكون لتمييز الواحد من الجنس نحو : ( التمرة ) ؛ومن الجمع نحو : ( التخمة ) ولتأكيد الصفة والمبالغة نحو : (علامة ) ولتأكيد الجمع نحو : ( ملائكة )
"At-ta dalam sebuah kata memiliki beberapa arti yang kesemuanya menunjukkan makna ta’nits (arti wanita) atau arti jamak. Taa’ juga berfungsi untuk membedakan arti tunggal dan jenis seperti dalam contoh kata التمرة dari kata tunggal dengan jamaknya seperti dalam contoh التخمة.
Atau berfungsi untuk mentaukidi (mengukuhkan) dan memubalaghahkan (memberi arti sangat melebihkan) seperti dalam contoh kata علامة. memberi arti mentaukidi kejamakannya seperti dalam kata ملائكة.".
Wallahu a'lam bis shawab
Penulis adalah Pengajar Kelas Takhosus Pondok Pesantren Al-Hikmah Mugarsari, Tamansari Kota Tasikmalaya