Mustasyar PCNU Garut: Keturunan Nabi Belum Tentu Selamat dari Siksa Kubur
Senin, 18 Oktober 2021 | 13:00 WIB
Garut, NU Jabar Online
Mustasyar PCNU Garut KH Aceng Aam Umar ‘Alam tegaskan keturunan nabi belum tentu selamat dari siksa kubur. Kisah tersebut disampaikan pada saat pengajian rutin mingguan di Mesjid Pondok Pesantren Fauzan RT 05 RW 05 Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. (17/10)
Kiai yang akrab disapa Aceng Aam, menyatakan hal tersebut ketika ingat pada kisah percakapan Abu Dzar al-Ghifari dengan kubur.
Dalam kisahnya, Abu Dzar al-Ghifari membawa jenazah sayidah Fatimah Azzahra beserta suami dari almarhumah yakni Sayyidina Ali Karomallahu Wajhah juga putra-putranya yaitu Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen. Ketika sampai di samping tempat pemakaman sayyidah Fatimah, Abu Dzar berbicara kepada bumi yang akan menjadi tempat pemakaman terakhir dari Sayyidah Fatimah tersebut.
“Wahai kubur, apakah kamu tahu jenazah siapa yang kami bawakan kepadamu?," ucap Abu Dzar al-Ghifari.
Tidak lama kemudian, Abu Dzar al-Ghifari kembali menimpali ucapannya tersebut.
“Ini adalah jenazah Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah, istrinya Sayyidina Ali, dan Ibunda dari Sayidina Hasan dan Sayidina Husain," Tegas Abu dzar
Setelah ucapan Abu Dzar tersebut disampaikan ke bumi, bumi pun menjawab.
“Aku bukanlah tempat bagi keturunan orang terhormat, bukan pula tempat bagi keturunan orang kaya. Aku adalah tempat amal saleh, maka tidak akan selamat dariku kecuali orang yang banyak berbuat kebaikan, orang yang hatinya bersih dan orang yang ikhlash dalam beramal. Aku hanya diperintah oleh Allah SWT untuk memberikan tempat yang luas bagi mereka yang beramal shaleh dan memberikannya wangi surga,” jawab kubur kepada Abu Dzar dan orang-orang yang ikut mengantarkan jenazah Sayidah Fatimah.
Dari kisah tersebut, Aceng Aam mengingatkan kepada para jamaah untuk memperbanyak amal shaleh, karena bagi keturunan nabi saja dari cerita diatas tidak akan mendapat jaminan untuk dimuliakan oleh bumi, apa lagi kita.
“Jangankan kita, Kan’an putra dari Nabi Nuh saja, ketika ia membangkang kepada orang tuanya, ia menjadi orang yang celaka. Apalgi kita.” tegas Aceng Aam
Kiai yang juga selaku sesepuh Pondok Pesantren Fauzan Sukaresmi-Garut pun mengingatkan untuk terus berikhtiar mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan terus beribadah dan memperbanyak amal shaleh.
Selain itu, Aceng Aam pun mengajak untuk memperbanyak sholawat karena dibulan Rabi’ul Awal atau dikenal dengan bulan maulid sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mencintai rasulnya.
“Ciri kita mencintai rasul yaitu dengan memperbanyak shalawat, dimana salah satu ciri sejati yaitu selalu mengingat dan menyebut-nyebut nama yang dicinta, salah satunya dengan shalawat sebagai tanda cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.” Pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
Terpopuler
1
H Dudu Rohman, Ketua PCNU Kota Tasikmalaya Resmi Dilantik Jadi Kakanwil Kemenag Jawa Barat
2
MTs NU Putri Buntet Bangga, Karya Gurunya Tampil di Pameran Sastra Nasional
3
Antara Kenaikan Gaji DPR, Peran DPRD, dan Program Makan Bergizi Gratis: Sebuah Catatan Kritis
4
Perlombaan Tradisional Meriahkan Peringatan HUT ke-80 RI di KBNU Limusnunggal
5
Lembaga Falakiyah NU Umumkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin 25 Agustus 2025
6
Lakmud IPNU IPPNU Pangandaran 2025 Resmi Dibuka, Kader Muda Didorong Bumikan Nilai Aswaja
Terkini
Lihat Semua