Ngalogat HARLAH KE-102 NU DAN MUSKERWIL 2025

Harlah ke-102 NU: Mas Nur Zabidin Sopir Sederhana yang Mengabdi untuk Kiai

Senin, 27 Januari 2025 | 09:12 WIB

Harlah ke-102 NU: Mas Nur Zabidin Sopir Sederhana yang Mengabdi untuk Kiai

Mas Nur Zabidin: Sopir Sederhana yang Mengabdi untuk Kiai NU. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Setelah sebelumnya kita berkenalan dengan Mang Usep dan belajar arti keikhlasan mengabdi darinya, ada satu sosok lagi yang bekerja di balik layar untuk memastikan roda organisasi berjalan dengan lancar.

 

Sosok tersebut ialah Nur Zabidin, atau yang akrab dipanggil Mas Nur, seorang sopir yang telah lama mendedikasikan dirinya untuk melayani dan mengantar para kiai dan pengurus PWNU Jawa Barat.

 

Mas Nur dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, cekatan, dan penuh dedikasi. Bagi banyak kiai di lingkungan PWNU Jawa Barat, ia bukan sekadar sopir, melainkan juga sahabat dan orang kepercayaan.

 

Dengan kepribadiannya yang santun, ia selalu menjaga adab terhadap para ulama, memperlihatkan rasa hormat yang tinggi setiap kali menjalankan tugasnya.

 

Sebagai sopir PWNU Jawa Barat, tugas Mas Nur tidak ringan. Ia bertanggung jawab mengantar para kiai ke berbagai tempat, mulai dari acara pengajian, pertemuan organisasi, hingga kegiatan sosial keagamaan.

 

Kadang, jadwalnya begitu padat, hingga malam pun ia masih berada di balik kemudi. Namun, senyumnya yang tulus tetap terlihat, seakan menunjukkan bahwa ia menikmati pekerjaannya sebagai bagian dari pengabdian untuk Nahdlatul Ulama.

 

"Bagi saya, mengantar para kiai itu lebih dari sekadar pekerjaan. Ini adalah bagian dari khidmah untuk agama dan umat," ujar Mas Nur dengan nada merendah saat diwawancarai, Jumat (24/1/2025).

 

Selain aktif melayani lancarnya kegiatan organisasi, Mas Nur yang kini mengajar ngaji dan menjadi imam di Masjid PWNU Jawa Barat. Tak hanya itu, ia juga kini menjabat sebagai penyuluh agama Islam Kemenag Kota Bandung.
 

Di tengah perayaan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama, sosok seperti Mas Nur menjadi bukti nyata bahwa NU tidak hanya besar karena ulama-ulama yang memimpin, tetapi juga karena orang-orang yang bekerja di balik layar dengan sepenuh hati.

 

Keberadaan Mas Nur dan dedikasinya mengingatkan kita semua bahwa khidmah bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk melalui peran yang mungkin terlihat sederhana namun penuh keberkahan.

 

Mas Nur Zabidin adalah cerminan dari semangat khidmah dan keikhlasan yang menjadi bagian dari nilai-nilai Nahdlatul Ulama. Semoga di usia NU yang semakin matang ini, lebih banyak lagi sosok seperti Mas Nur yang hadir untuk menjaga keberlangsungan perjuangan organisasi ini.

 

Selamat Hari Lahir ke-102 NU! Semoga NU terus menjadi penerang umat dan Mas Nur terus diberi kesehatan serta kekuatan dalam tugas mulianya.