• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Ngalogat

Harapan Habib Luthfi untuk Masjid Al-Mumtadz yang Didedikasikan untuk Putra Sulung Kang Emil

Harapan Habib Luthfi untuk Masjid Al-Mumtadz yang Didedikasikan untuk Putra Sulung Kang Emil
Habib Luthfi bin Yahya saat berziarah ke makam Emmeril Kahn Mumtadz ditemani Ridwan Kamil (Foto: NUJO/Nasihin)
Habib Luthfi bin Yahya saat berziarah ke makam Emmeril Kahn Mumtadz ditemani Ridwan Kamil (Foto: NUJO/Nasihin)

Di sela-sela takziah kepada Gubernur Ridwan Kamil pada Ahad (19/6/2022), Habib Luthfi menanyakan terkait masjid yang akan dibangun di sekitar tempat peristirahatan terakhir almarhum Emmeril Kahn Mumtadz di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, beliau berharap kepada Pak Ridwan Kamil jika nanti masjid sudah selesai, kas masjid agar tidak diatasnamakan wakaf atau sedekah jariah.

 

"Engke upami masjid tos janten, upami tiasa kas masjidna ulah ditasnamikeun wakaf atanapi sodakoh jariyah," tutur Abah Habib Luthfi yang ternyata sangat fasih berbahasa Sunda.

 

(Nanti kalau masjid sudah jadi, kalau bisa kas masjid jangan diatasnamakan wakaf atau sodakoh jariah)

 

Hal tersebut Abah Habib Luthfi sampaikan agar keberadaan masjid yang didedikasikan Kang Emil untuk putra sulungnya itu, benar-benar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, bisa menjadi solusi persoalan masyarakat dan tumbuhnya perekonomian umat.

 

Jika kas masjid tidak diatasnamakan wakaf atau sodakoh jariah, menurut Habib Luthfi takmir masjid punya keleluasaan untuk menggunakan kas sisa kebutuhan masjid tersebut untuk kebutuhan lain, misalnya digunakan untuk membantu fakir miskin atau mengembangkan ekonomi keumatan dan mengupayakan lembaga keuangan tanpa riba, nantinya seperti Baitul mal, jadi jika ada masyarakat sekitar yang membutuhkan modal untuk merintis usahanya kita buat akadnya syirkah saja, masjid tetap terawat dengan baik dan ekonomi masyarakat bisa tumbuh dengan mandiri.

 

"Bahkan keuntungannya bisa jadi lebih besar dari riba, dan kita bisa lebih luas membantu masyarakat," kata Habib Luthfi.

 

Kang Emil pun merespons dengan sangat baik apa yang disampaikan Habib Luthfi karena tampaknya apa yang disampaikan Habib Luthfi selaras dengan harapan Kang Emil yang menamai masjid tersebut dengan nama akhir putra sulungnya, Al Mumtadz yang dalam bahasa Arab artinya istimewa, sempurna atau terbaik. 

 

Saat memberikan sambutan dalam prosesi pemakaman almarhum Emmeril Kahn Mumtadz yang lalu, Kang Emil juga pernah menyampaikan bahwa "Al Mumtadz itu terbaik artinya masjid yang paling baik mudah-mudahan menjadi sebuah tempat yang mulia," ucapnya.

 

Selepas obrolan santai dan penuh kehangatan antara Habib Luthfi dan Kang Emil, beliau berdua mengakhiri pertemuannya dengan ziarah dan tahlil bersama di makam almarhum Eril yang tidak jauh dari lokasi masjid yang direncanakan dibangun dekat dengan lokasi pemakaman almarhum Emmeril Kahn Mumtadz.

 

Sesaat suasana menjadi sangat khusuk dan syahdu, ketika Habib Luthfi dan Kang Emil yang didampingi Ibu Atalia istri beliau, melaksanakan tahlil di depan Makam almarhum Eril, tampak Habib Luthfi memejamkan mata cukup lama meski tahlil dan doa penutup selesai dibacakan.

 

Muhammad Taufik Anwari, Kader GP Ansor Kabupaten Bandung


Ngalogat Terbaru