• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Ngalogat

Haji itu Wukuf di Arafah (3)

Haji itu Wukuf di Arafah (3)
Haji itu Wukuf di Arafah (3)
Haji itu Wukuf di Arafah (3)

Manfaat lain dari ibadah haji secara lahiriah adalah para hujaj diberi kesempatan untuk mendatangi kota Madinah. Di sana ada masjid Nabawi, di dalamnya ada Raudhah, yang sabda Rasul :"Baina hujaratii wa minbaari raudhatun min riyaadhil jannati", antara kamarku dan mimbarku adalah Taman dari Taman Sorga.


Di samping kiri terdapat makam tempat peristirahatan terakhir Rasulullah saw, bersama Sayyidina Abu Bakar dan Umar, ra.


Di atasnya terdapat Kubbatul Khadra (Kubah Hijau). Di salah satu bagian masjid yang atapnya terbuka, di belakang Raudhah terpampang nama-nama para sahabat Rasul yang mulia. Para hujaj ketika keluar masjid akan melewati maqam Rasul, menyampaikan salam sejahtera bagi beliau beserta do'a-do'a. Di sebelah kiri masjid Nabawi ada pemakaman Baaqi, tempat Ummil mu'minin, Aisyah ra beserta isteri-isteri Rasul yang lainnya, Sayyidina Utsman ra, beserta para sahabat.


Di luar kota Madinah terdapat Masjid Quba, masjid yang pertama kali didirikan Rasul sebelum memasuki Madinah dalam perjalanan Hijrah dari Mekkah. Kemudian Masjid Qiblatain, masjid 2(qiblat). Saat itu Rasuulullah melakukan shalat dengan arah kiblat menghadap ke Masjidil Aqsha di Palestina, baru 2(raka'at) beliau diperintah Allah untuk pindah arah menghadap Ka'bah di Masjidil Haram, sehingga masjid tersebut dikenal dengan nama Masjid Qiblataini. Di samping itu ada pula Masjid Khamsah, yaitu 5(lima) masjid yang terletak di Khondak , yang asal mulanya adalah 5 (lima) pos pemantauan ketika Perang Khandak.


Bukit Uhud, yaitu tempat Perang Uhud yang sangat mengenaskan; 70 (tujuh puluh) Syuhada Uhud gugur di sana, termasuk paman Rasuulullah, Sayyidina Hamzah ra. mereka terbaring di tempat istirahat terakhirnya di bawah bukit Uhud, termasuk dalam perang tersebut Rasuulullaah mendapat luka yang cukup parah.


Para hujaj juga akan mengenal kebun kurma, di sana terkenal Kurma Rasul. Ceritanya, Rasuulullah saw menanam sebanyak biji kurma, salah satunya jatuh dan diambil oleh Sayyidina Umar ra, ternyata besoknya semua biji yang ditanam Rasul tumbuh, sedangkan yang ditanam Sayyidina Umar tidak kunjung tumbuh. Mungkin itulah cerita awal Kurma Rasul. Terakhir Jabal Magnet yang berada jauh di luar kota, dijadikan tempat rekreasi. Disebut jabal magnet karena karakter tempat tersebut laksana magnet, yaitu menarik pada satu arah.


Jika kendaraan melaju ke tempat tersebut terasa berat, sementara jika kembali dari tempat tersebut, kendaraan akan melaju dengan kencang, itulah sebahagian kekuasaan Allah swt. Dan masih banyak manfaat lain secara lahiriah yang akan didapatkan oleh para hujaj.


Adapun manfaat lain secara bathiniah, spiritual antara lain :


Pertama, bahwa dengan melaksanakan ibadah haji dapat menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim yang telah dinyatakan mampu melakukannya (Istitha'ah).


Kedua, dalam prosesi ibadah haji, semua memakai pakaian yang sama, 2(dua) helai kain putih, kain ihram; tanpa perhiasan dan wewangian, tanpa membedakan status sosial, bangsa dan ras, serta warna kulit. Ini menunjukkan bahwa di hadapan Allah swt, kita adalah sama, sangat sederhana dan hina, yang membedakan dan memuliakan manusia hanya taqwanya.


Ketiga, bahwa inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah "alhaajju al arafah", di sana Allah memberikan jaminan bagi yang wukuf akan mendapatkan ampunan-Nya, begitu juga bagi orang yang dimintakan ampunan oleh ahli arafah, sebagaimana sabda Rasul "innallaaha yaghfiru li ahlil arafah wa wa man istaghfaro lahuu ahlul arafah", Allah akan mengampuni dosa-dosa ahli arafah dan orang yang dimintakan ampunan oleh ahli arafah.


Keempat, thawaf ifadhah adalah rukun haji yang ketiga, mengelilingi Ka'bah. Dulu menurut cerita ada sesuatu yang hilang dari hajar aswad karena ada bencana angin ribut. Nabi Ibrahim dalam keadaan sedih beliau mencarinya, sementara yang dicari ternyata lagi dipakai mainan di atas pasir oleh puteranya, Ismail as. (Bersambung)


H Awan Sanusi, salah seorang A'wan PWNU Jawa Barat


Ngalogat Terbaru