• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Purwakarta

Pelepasan Calon Jamaah Haji 2022, KH Abun Bunyamin: Laksanakan Ibadah dengan Khusyuk dan Tawadhu

Pelepasan Calon Jamaah Haji 2022, KH Abun Bunyamin: Laksanakan Ibadah dengan Khusyuk dan Tawadhu
Pelepasan Calon Jamaah Haji 2022, KH Abun Bunyamin: Laksanakan Ibadah dengan Khusyuk dan Tawadhu. (Foto: Riki Baehaki).
Pelepasan Calon Jamaah Haji 2022, KH Abun Bunyamin: Laksanakan Ibadah dengan Khusyuk dan Tawadhu. (Foto: Riki Baehaki).

 Purwakarta, NU Online Jabar
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Muhajirin Purwakarta menggelar pelepasan calon jamaah haji 2022 di Aula Kampus 2 Al Muhajirin, Jalan Ipik Gandamanah, Purwakarta, Minggu (19/6). Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhajirin KH Abun Bunyamin berpesan kepada para jamaah haji untuk melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk dan tawadhu. 


"Artinya rendah diri, rendah hati dan tidak sombong. Melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan tawadhu. Insya Allah bakal menjadi haji yang mabrur," jelas kiai Abun dalam tausiyahnya. 


Kiai Abun menerangkan bahwa ibadah haji merupakan ibadah yang sangat kuat kaitanya antara ikhitar dengan qadha qadar. 


"Di satu pihak kita berikhtiar, di satu pihak ada qadha dan qadar Allah Swt. Kita berdoa kepada Allah supaya jangan diberikan takdir yang kurang baik atau musibah, semoga takdir yang kita terima menyenangkan," jelas kiai yang juga merupakan Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU). 


Menurutnya, musibah itu pasti ada sebab dan latar belakangnya. Salah satunya adalah karena durhaka dan maksiatnya kita kepada Allah. Musibah memiliki beberapa makna, pertama menghapus dosa, sehingga dosanya hilang ketika diberi musibah. Kedua musibah karena kasih sayang Allah, kita akan dinaikan derajatnya oleh Allah sehingga Allah uji kita dengan musibah. Ketiga musibah itu sebagai tanda Allah memberikan peringatan kepada hambanya. 


Dalam kesempatan yang sama, Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) Kabupaten Purwakarta KH Ade Fathahilah menerangkan keterkaitan antara ikhtiar atau syariat dengan Qadha dan Qadar atau Hakikat. Ia menjelaskan, syariat dengan hakikat mesti disatukan, tidak boleh dipisah atau dilepaskan. Hakikatnya Allah Swt yang mengatur, syariatnya manusia yang berusaha. 


"Kita daftar haji pada tahun 2012, lalu mendapatkan nomor kursi, kemudian pada 2019 diumumkan akan berangkat, ketika akan berangkat ternyata ada virus Corona, akhirnya dipending selama 2 tahun, itu hakikatnya Allah. Padahal selama kurun waktu dari 2012 hingga 2019 syariatnya sudah kita penuhi," jelas kiai Ade. 


Kiai yang juga selaku Katib Syuriah PWNU Jawa Barat mengungkapkan, bahwa apalagi ketika tidak melaksanakan syariat atau tidak daftar haji misalnya, tentu tidak akan dapat pergi beribadah haji ke tanah suci. 


Lebih lanjut kiai Ade menyebut beberapa keistimewaan jamaah haji, diantaranya mendapat kesempatan berada di tempat ijabah doa dan pulang dikawal oleh malaikat. 


"Ketika berasa di Tanah Suci, kita mendapat nilai lebih yaitu dengan adanya tempat ijabah salah satunya yaitu pintu kabah dan waktu ijabah yaitu sepertiga malam. Alangkah baiknya kita gabungkan keduanya dengan berdoa pada pukul 2 di depan pintu kabah, insyallah akan diijabah oleh Allah Swt," jelas kiai Ade. 


Menurutnya, Jamaah haji adalah Duyufurrahman, tamu Allah, bukan tamu raja. Tamu Allah yang menjemput Allah. Kemudian kembali ke rumah, dikawal oleh malaikat, dalam kitab syarah Ihya Ulumudin disebutkan bahwa satu orang jamaah haji dikawal oleh 40 malaikatnya Allah Swt. 


Di sisi lain, salah satu jamaah calon haji 2022, Syaefulloh menyampaikan banyak terima kasih kepada pengurus KBIH Al Muhajirin yang banyak membantu para jamaah dalam melaksanakan atau menghantarkan ke gerbang mabrur dengan ilmu-ilmunya. Dirinya berharap semoga semua yang telah tergabung di dalam KBIH Al Muhajirin menjadikannya haji yang mabrur dan mabruroh. 


Pewarta: Riki Baehaki
​​​​​​​Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Purwakarta Terbaru