• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Ngalogat

ENGLISH FOR ULAMA

Cerita dari London (1)

Cerita dari London (1)
Global headquarters of British Council London. (Foto: Instagram/nengyantikhozana)
Global headquarters of British Council London. (Foto: Instagram/nengyantikhozana)

Menjelang musim dingin di London. It’s a gloomy day. Dengan suhu sekitar 6-7° kami memulai aktivitas pertama dengan berkunjung ke Headquarters British Council di London. Setelah melalui perjalanan sekitar 1,5 jam kami pun berbincang-bincang hangat dengan Director of English Program dan menikmati suasana kantor yang menyenangkan.


Selanjutnya, menjelang siang kami bergegas menuju pusat kota London untuk bertemu Prime Ministry’s Special Envoy on FoRB Fiona Bruce yang berkantor di Government Office. Setelah melawati penjagaan yang cukup ketat, kami berbincang dengan Fiona dalam suasana yang cair dan menyenangkan. Fiona banyak bertanya tentang kehidupan beragama di Indonesia.


Menariknya, hanya beda sehari, di Jakarta, sebelum berangkat ke UK, saya bertemu Ducth Special Envoy on FoRB, Bea ten Tusscher. Kedua perempuan yang sama-sama bekerja di isu FoRB. Dua-duanya orang hebat. Fiona adalah politisi senior dan anggota parlemen Inggris, sementara Bea adalah Diplomat senior di Belanda yang menjadi menjadi Dubes di berbagai negara. Fiona pun mengenal baik Bea.


Tak terasa perbincangan dengan Fiona lebih lama dari yang dijadwalkan. Kami pun harus berjalan cepat, setengah berlari ke gedung Parlemen yang jaraknya sekitar 700 meter untuk acara berikutnya. Hampir 1 km sampai tempat acara. Lagi-lagi pemeriksaan cukup ketat.


Selanjutnya, setelah memasuki House of Parlement yang megah dan gagah, acara interfaith dialogue berlangsung. Saya mewakili delegasi Indonesia berbicara di forum itu. Tak disangka pak Dubes juga hadir, dan terus mengajak saya berbicara dalam bahasa Sunda.


Suasana dialog yang menarik, pengalaman baru bertemu berbagai komunitas agama di London. Mantan Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, seorang Muslim yang ikut menggagas EFU di 2018 juga hadir di sana. It was fruitful and engaging meeting.


London mulai gelap saat kami meninggalkan gedung parlemen dan bergerak menuju kantor Minhajul Quran International, yang tak lain partner kegiatan EFU.


Di antara gerimis dan cuaca dingin yang menggigit kami berjalan cukup jauh. Setelah 1 jam perjalanan yang cukup melelahkan, kami disuguhi nasi briyani Pakistan yang khas disertai teh susu khas Inggris yang hangat menggoda. Dilanjutkan tour kantor Minhaj. Bersambung..


Neneng Yanti Kh, peserta English for Ulama  Pemprov Jabar Angakatan Kedua


Ngalogat Terbaru